
Balas Dendam Putin Jadi Senjata Makan Tuan, Rusia 'Boncos' Rp 20 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Serangan masif Rusia, yang menargetkan infrastruktur energi di sebagian besar wilayah Ukraina sejak Senin lalu, rupanya telah merugikan Kremlin hampir US$1,3 miliar atau sekitar Rp20 triliun.
Forbes Ukraina dan Ekonmichna Pravda, sebuah proyek Ukrainska Pravda, memperkirakan bahwa serangan itu akan merugikan Rusia antara US$1,2 miliar (Rp18,4 triliun) hingga US$1,3 miliar (Rp20 triliun)
Putin telah menempatkan ekonomi Rusia pada posisi siap perang, berinvestasi besar-besaran di kompleks industri militer.
Hal ini telah membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi dalam negeri, meskipun ada sanksi, karena pabrik persenjataan beroperasi sepanjang waktu dan mempekerjakan semakin banyak warga Rusia.
Dana Moneter Internasional (IMF) kini memperkirakan bahwa PDB Rusia akan tumbuh sebesar 3,2% tahun ini, sebagian besar karena kinerja sektor pertahanan.
Namun, banyak analis Barat percaya bahwa ekonomi Rusia akan menderita dalam jangka panjang, karena pengeluaran untuk sektor ekonomi lainnya mulai berkurang.
Chris Weafer, mitra pendiri firma konsultan Eurasia Macro-Advisory, mengatakan: "Dalam jangka panjang, Anda menghancurkan ekonomi. Tidak ada uang yang digunakan untuk pembangunan di masa mendatang."
Ia menunjuk rencana Kremlin pada tahun 2020 untuk mengembangkan infrastrukturnya melalui program yang disebut Proyek Nasional.
Kremlin berencana untuk menginvestasikan US$400 miliar (Rp6.164 triliun) yang sangat besar untuk meningkatkan infrastruktur, komunikasi, dan transportasi.
"Sebaliknya, hampir semua uang itu telah dialihkan untuk mendanai kompleks industri militer dan mendukung stabilitas ekonomi," kata Weafer, seperti dikutip BBC International.
Invasi Putin ke Ukraina juga telah memukul pendapatan minyak dan gas - keduanya merupakan sumber penting untuk membiayai perang.
Pada tahun 2024, proyeksi kerugian pendapatan Rusia dari sumber daya alam berada di antara US$27 miliar dan US$34 miliar.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasukan Putin Menggila, Rusia Mulai Kuasai Kota Strategis Ukraina
