Internasional

Tiba-Tiba Houthi Yaman Setuju Gencatan Senjata di Laut Merah, Ada Apa?

sef, CNBC Indonesia
29 August 2024 06:40
Tangkapan layar dari video yang dirilis pada 21 Agustus 2024 oleh Houthi Yaman menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai asap mengepul dari kebakaran di atas kapal tanker minyak berbendera Yunani di Laut Merah. (Houthi Military Media/Handout via REUTERS)
Foto: Tangkapan layar dari video yang dirilis pada 21 Agustus 2024 oleh Houthi Yaman menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai asap mengepul dari kebakaran di atas kapal tanker minyak berbendera Yunani di Laut Merah. (via REUTERS/HOUTHI MILITARY MEDIA)

Jakarta, CNBC Indonesia- Tiba-tiba kelompok Houthi di Yaman menyetujui gencatan senjata sementara di Laut Merah. Hal ini akan memungkinkan kapal tanker minyak yang menjadi sasaran tembak kelompok itu aman melewati perairan logistik dunia tersebut,

Hal ini dikatakan milisi Iran untuk PBB, Rabu. Ini terkait risiko tumpahan minyak yang terjadi di laut sibuk itu setelah Kapal Sounion milik Yunani dihantam rudal Houthi pekan lalu dan memicu kebakaran hebat serta evakuasi besar.

"Beberapa negara telah menghubungi Ansarullah (Houthi) untuk meminta gencatan senjata sementara untuk masuknya kapal tunda dan kapal penyelamat ke area insiden, dengan alasan kebakaran dan bahaya lingkungan," kata misi Iran, dikutip AFP, Kamis (29/8/2024).

"Ansarullah telah menyetujui permintaan ini," tambahnya.

Misi Iran di PBB mengatakan sebenarnya kegagalan memberikan bantuan akan tumpahan minyak di Laut Merah berasal dari negara-negara tertentu. Ia mengklaim itu bukan risiko sasaran Houthi.

Serangan Houthi ke kapal-kapal di Laut Merah sebenarnya terjadi sebagai bentuk protes perang Israel di Gaza. Di awal Houthi mengatakan akan menembak semua kapal yang terkait kepentingan Israel, namun melebar ke Barat khususnya Amerika Serikat (AS) dan Inggris, karena masuknya militer kedua negara di kawasan menyerang Houthi.

Dalam sebuah pernyataan, Houthi sebelumnya mengatakan Sounion milik perusahaan yang memiliki hubungan dengan "musuh Israel". Karenanya kelompok itu mengatakan serangan "secara akurat dan langsung" dilakukan dengan pesawat nirawak dan rudal.

Menurut misi angkatan laut Laut Merah Uni Eropa, Aspides, kapal itu telah berangkat dari Irak dan akan menuju pelabuhan dekat Athena, membawa 150.000 metrik ton minyak mentah. Angkatan laut Uni Eropa, yang dibentuk pada bulan Februari untuk melindungi kapal dagang dari serangan oleh Houthi, memperingatkan minggu lalu bahwa kapal itu "sekarang menjadi berbahaya bagi navigasi dan lingkungan".

"Houthi akan terus menargetkan kapal tanker minyak yang menuju rezim Israel," tambah misi Iran untuk PBB Lagi.

"Selama perang di Gaza masih berlangsung," tegasnya.

Iran sendiri dekat dengan Houthi, di mana kelompok itu kerap disebut media Barat "proksi Iran". Selain Houthi, proksi Iran juga ditujukan ke kelompok militer lain seperti Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Gaza, di mana mereka serang disebut sebagai "poros perjuangan".


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Houthi Yaman Menggila Lagi, Kapal-Kapal Dirudal di Laut Merah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular