7 Kepala Negara & 16 Delegasi Dipastikan Hadir di HLF-MSP 2024 Bali

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Kamis, 29/08/2024 06:55 WIB
Foto: Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas Bogat Widyatmoko.

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak 7 kepala negara dan 16 delegasi pemerintahan sudah mengkonfirmasi akan menghadiri High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) dan Indonesia-Africa Forum (IAF) 2024 di Bali pada 1-3 September 2024. Para kepala negara dan utusan pemerintah itu datang dari Afrika maupun Eropa.

Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bogat Widyatmoko mengatakan ada 6 kepala negara dari Afrika dan dari Timor Leste yang sudah mengkonfirmasi hadir. "Adapun kepala negara yang akan hadir adalah dari Rawanda, kemudian Ghana, kemudian Liberia, Zanzibar atau Tanzania, kemudian Zimbabwe dan Timor Leste dan Eswatini," kata dia dalam media briefing di kantornya, Jakarta, dikutip Kamis, (29/8/2024).

Bogat mengatakan sebelumnya, Perdana Menteri Fiji sebenarnya juga sudah mengkonfirmasi hadir. Namun, belakangan perdana menteri tersebut menyatakan berhalangan. "PM Fiji menyatakan penyesalannya karena tidak bisa hadir," kata dia.


Selain itu, dia melanjutkan ada 16 delegasi pemerintahan yang juga akan hadir. Di antaranya dari Swedia dan Spanyol yang mengirim duta besarnya sebagai special envoy. "Negara-negara seperti Swedia, kemudian Spanyol mengirimkan dubesnya sebagai special envoy," kata dia.

Bogat mengatakan peserta yang hadir tidak hanya berasal dari unsur pemerintahan. Menurut dia, sejumlah lembaga internasional dan juga lembaga filantropi menyatakan akan bergabung. "Lembaga filantropi dari Indonesia maupun di luar negeri seperti Tony Blair Institute kemudian Tanoto Foundation dan lain sebagainya," kata dia.

Seperti diketahui, Bali menjadi tuan rumah penyelenggaraan HLF-MSP dan IAF 2024 pada 1-3 September 2024. Dalam forum ini, negara-negara akan berkumpul membahas kerja sama global terkait perubahan iklim dan juga masalah-masalah yang tengah dihadapi dunia saat ini.

Sebagai tuan rumah, Indonesia mengangkat tiga fokus utama untuk dibahas. Isu pertama adalah Multi-Stakeholder Partnerships for Strengthening South-South and Triangular Cooperation. Dalam hal ini, akan dibahas kemitraan lintas negara yang memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan Triangular guna menciptakan solusi bersama dalam menghadapi tantangan global.

Kedua, Enhancing Welfare and Sustainability through Sustainable Economy. Topik ini akan merumuskan strategi kolaborasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi yang berkelanjutan dengan menekankan pada pentingnya integrasi lingkungan dalam pembangunan ekonomi.

Ketiga, Advancing Development through Innovative Financing. Topik ini diangkat untuk mendorong pembangunan melalui pembiayaan yang inovatif, yang menjadi kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara efektif.


(Rosseno Aji Nugroho/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Bappenas Soal Sarjana Sulit Cari Kerja - Angka Pengangguran Naik