RI Kumpulkan Warga Bumi di Bali Bahas Kiamat Iklim & Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan menjadi tuan rumah dari High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 di Bali pada 1-3 September 2024. Dalam pertemuan tersebut, pemimpin dunia hingga akademisi akan berembug mengenai berbagai masalah yang sedang dialami oleh global.
"Kita ketahui bersama bahwasanya saat ini kita tengah menghadapi apa yang dinamakan dengan global polycrisis," kata Deputi Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Bogat Widyatmoko dalam media briefing di Menara Bappenas, Jakarta Selatan, Rabu, (28/8/2024).
Global polycrisis adalah krisis yang terjadi ketika banyaknya efek negatif yang tercipta akibat permasalahan dari sisi ekonomi, keuangan, dan lingkungan di tingkat global. Berdasarkan artikel di World Economic Forum, The Global Polycrisis merupakan istilah yang dipopulerkan oleh sejarawan Adam Tooze yang merupakan profesor sejarah di Universitas Columbia, New York.
Bogat mengatakan global polycrisis ini ditandai dengan banyaknya ketegangan geopolitik belakangan ini. Ketegangan tersebut telah membuat dunia makin terkotak-kotak dan menurunkan kerja sama antar negara.
"Kita tahu bersama bahwasannya beberapa dekade ini skema atau kerjasama multilateralisme ini mengalami semacam penurunan atau yang kita namakan deficit trust," kata dia.
Selain global polycrisis, krisis lain yang dihadapi dunia saat ini adalah triple planetary crisis. Sesuai namanya, krisis ini dipicu oleh 3 faktor, yakni polusi, hilangnya biodiversitas dan perubahan iklim.
Di sisi lain, kata dia, dunia juga baru saja dihantam oleh pandemi Covid-19. Dia mengatakan pandemi ini mengakibatkan beberapa capaian Sustainable Development Goal's (SDG's) terhambat. Padahal rencana kerja pembangunan berkelanjutan itu amat penting dilakukan untuk menanggulangi dampak perubahan iklim.
"Jadi inilah yang kita hadapi bersama," kata dia.
Bogat mengatakan untuk mengatasi berbagai krisis itu, maka penyelenggaraan HLF-MSP 2024 di Bali amat penting. Forum ini akan dihadiri oleh kepala negara dan menteri dari negara sahabat. Selain itu, forum ini juga akan dihadiri oleh para pelaku ekonomi internasional termasuk para filantropi yang peduli dengan perubahan iklim dan isu perdamaian dunia.
Bogat mengatakan forum HLF-MSP juga akan mengundang para akademisi dan organisasi pemerhati lingkungan yang selama ini menyuarakan pandangan kritis terhadap kondisi dunia. Dia pandangan dari berbagai pihak dengan beragam latar belakang itu, amat diperlukan untuk menghadapi krisis yang tengah dihadapi global.
"Karena ini merupakan multistakeholder partnership, jadi peranan dari civil society sangat penting," kata Bogat.
(Rosseno Aji Nugroho/haa)