Internasional

Inggris Sedang Ketar-ketir, Sebut Tak Punya Pilihan dan Menyakitkan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
28 August 2024 15:00
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer tiba di Istana Kepresidenan Bellevue saat diterima oleh Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier, Selasa, 28 Agustus 2024 di Berlin, Jerman. (Christoph Soeder/dpa via AP)
Foto: Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (AP/Christoph Soeder)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer memberikan peringatan ke warga negaranya. Ia bahkan menyebut tak punya pilihan dan menyakitkan.

Hal ini terkait kondisi keuangan Negeri Big Ben selama dua bulan ke depan. Mengutip CNBC International, Starmer mengatakan bahwa anggaran pada Oktober mendatang akan menghadapi situasi defisit yang serius sehingga pemerintah akan mengambil keputusan menaikkan pajak.

Ya, saat ini pemerintah Inggris sedang berupaya untuk melakukan pemotongan pengeluaran besar-besaran. Ini sebagai upaya mengatasi apa yang disebut "lubang hitam" alias kekurangan dana sebesar 22 miliar pound (Rp 451 triliun).

"Ada anggaran yang akan dikeluarkan pada bulan Oktober, dan itu akan menyakitkan," kata Starmer dimuat AFP, Rabu (28/8/2024).

"Mereka yang memiliki bahu terluas harus menanggung beban yang lebih berat," tegasnya mengisyaratkan kenaikan pajak untuk sekelompok orang di Inggris setelah 30 Oktober.

Sebenarnya Partai Buruh telah berjanji untuk tidak menaikkan pajak atas "orang yang bekerja". Mungkin, aturan baru Oktober akan mengesampingkan kemungkinan menaikkan pajak penghasilan, jaminan sosial lainnya, dan tarif PPN.

Namun, ada spekulasi yang berkembang bahwa pajak lainnya, seperti keuntungan modal, dapat menjadi sasaran. Starmer menegaskan bahwa Inggris harus melihat lebih jauh dari sekadar mengutak-atik pajak dan bahwa menumbuhkan ekonomi tetap menjadi "misi nomor satu".

Namun, ia juga memperingatkan bahwa warisan fiskal pemerintahan sebelumnya, dikuasai Partai Konservatif, tidak akan "mudah diperbaiki". "Kita harus mengambil keputusan yang sulit," ujarnya lagi.

Perlu diketahui, Partai Buruh pimpinan Starmer mengambil alih kekuasaan pada awal Juli setelah kemenangan telak dalam pemilihan umum. Setelah Starmer membentuk kabinet, Menteri Keuangan (Menkeu) Rachel Reeves sudah memberi peringatan mengatakan London diramalkan akan mengalami kekurangan dana publik karena kebijakan pendahulunya dari Partai Konservatif.

"Sudah waktunya untuk berterus terang kepada publik dan mengatakan yang sebenarnya," kata Reeves kala itu.

"Pemerintah sebelumnya menolak untuk mengambil keputusan yang sulit. Mereka menutupi keadaan keuangan publik yang sebenarnya. Dan kemudian mereka melarikan diri," tambahnya.

Secara rinci, kantor PM Downing Street juga mengatakan terkejut dengan situasi yang mereka warisi setelah 14 tahun pemerintahan Partai Konservatif. Starmer menyebut Partai Konservatif membuat komitmen pendanaan yang signifikan untuk tahun keuangan ini "tanpa mengetahui dari mana uang itu akan berasal".

"Kami tidak akan malu untuk bersikap jujur kepada publik tentang realitas yang kami warisi,'' kata anggota senior Kabinet baru, Pat McFadden, dalam sebuah pernyataan pada Minggu, seperti dikutip Associated Press (AP).

"Kami akan segera menepati janji-janji palsu yang harus ditepati oleh rakyat Inggris dan kami akan melakukan apa pun untuk memperbaiki Inggris," tambahnya.

Secara rinci Downing Street menjelaskan bahwa meskipun miliaran dana dihabiskan untuk menampung para migran dan memerangi geng kriminal yang mengangkut para migran, pendatang haram itu masih bisa menyeberangi Selat Inggris dengan perahu karet. Saat ini, diketahui sekitar 15.832 orang telah menyeberangi Selat Inggris dengan perahu kecil tahun ini, 9% lebih banyak daripada periode yang sama pada tahun 2023.

Anggaran militer juga kosong. Padahal kini dua menghadapi meningkatnya ancaman global. Layanan Kesehatan Nasional juga "rusak". Padahal sekitar 7,6 juta orang menunggu perawatan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Kronologi & Penyebab Inggris Terancam Bangkrut

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular