
Penyakit Langka Ditularkan Nyamuk Buat Pasien Meninggal di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Wabah virus Eastern Equine Encephalitis (EEE) yang ditularkan nyamuk melanda Amerika Serikat (AS). Bahkan, seorang pasien yang terjangkit virus itu di Negara Bagian New Hampshire meninggal dunia, Senin.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan New Hampshire (DHHS) mengatakan bahwa pasien tersebut meninggal setelah dirawat di rumah sakit dengan penyakit sistem saraf pusat yang parah. Ini menjadi kasus kematian pertama akibat virus EEE sejak 2014.
"Infeksi virus EEE manusia terakhir yang dilaporkan di New Hampshire terjadi pada tahun 2014, ketika DHHS mengidentifikasi tiga infeksi manusia, termasuk dua kematian," kata departemen tersebut, dikutip AFP, Rabu (28/8/2024).
Laporan kematian ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran dari pejabat tentang meningkatnya risiko EEE. Virus ini disebut-sebut makin masif dalam penularan dengan adanya pengaruh perubahan iklim.
Awal bulan ini, Massachusetts mengumumkan kasus EEE pertama yang menjangkit seorang pria berusia 80-an tahun. Pejabat telah meminta masyarakat untuk mematuhi jam malam sukarela di luar ruangan, menutup taman umum, dan memulai penyemprotan udara dan darat untuk mengendalikan populasi nyamuk.
Pejabat kesehatan juga menyarankan penggunaan obat nyamuk, mengenakan pakaian pelindung di luar ruangan, dan menghilangkan genangan air di sekitar rumah untuk mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, gejala EEE meliputi demam, sakit kepala, muntah, diare, kejang, perubahan perilaku, dan kantuk. Virus ini juga dapat menyebabkan penyakit neurologis yang parah, seperti radang otak dan selaput di sekitar sumsum tulang belakang, yang dikenal sebagai ensefalitis dan meningitis.
Sekitar 30% dari pasien yang terinfeksi EEE meninggal, dan banyak penyintas menderita dampak fisik atau mental yang berkelanjutan. Individu yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 50 tahun dianggap berisiko lebih tinggi. Saat ini tidak ada vaksin atau perawatan yang tersedia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Bakteri Pemakan Daging Gegerkan Jepang, 77 Orang Meninggal
