
Sri Mulyani Sebut Nasib PPN Naik Jadi 12% Ada di Tangan Prabowo

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Keuangan Sri Mulyani belum memberikan jawaban yang tegas mengenai jadi tidaknya penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pada 2025. Menurut dia, keputusan mengenai hal tersebut masih dibahas dengan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
"Kami terus berkomunikasi dan berkonsultasi dengan presiden terpilih," kata Sri Mulyani ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, (27/8/2024).
Sri Mulyani mengatakan ada beberapa kebijakan di dalam APBN yang keputusannya akan diserahkan kepada Prabowo. Dengan demikian, kata dia, jadi tidaknya kebijakan itu diterapkan akan diumumkan langsung setelah Prabowo dilantik.
"Ada beberapa di dalam APBN yang nanti tentu dari presiden terpilih pada saat beliau sudah dilantik akan menyampaikan," kata dia.
"Termasuk di dalamnya dari sisi penerimaan maupun belanja. Dari belanja kan tadi masih ada beberapa tambahan belanja yang akan masuk ke KL," kata dia.
Sri Mulyani mengatakan hal serupa juga berlaku untuk cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK). Meskipun sudah ada dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, kata dia, keputusan penerapan kebijakan itu juga akan diputuskan oleh Prabowo.
"Jadi untuk hal yang sifatnya kebijakan yang memiliki dampak politik sosial ekonomi yang cukup luas nanti dari presiden terpilih yang akan menetapkan. jadi kami terus berkomunikasi dengan intensif," kata dia.
(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prabowo Tunjuk Sri Mulyani Kembali Jabat Menteri Keuangan