
Potret Ukraina Porak-poranda Dibombardir 2 Hari Tanpa Ampun Rusia
Ukraina masih dibombardir Rusia dalam 48 jam terakhir. Rusia mengeklaim menyerang Ukraina dari berbagai arah.

Beberapa foto memperlihatkan bagaimana Rusia masih menyerang Ukraina Senin (26/8/2024) dan Selasa (27/8/2024). Dilaporkan bagaimana negeri Putin menembakkan lebih dari 200 rudal dan drone Senin. Hujan roket pun masih terjadi Selasa kemarin. Dalam foto terlihat bagaimana serangan terbaru terjadi di wilayah Odesa, Ukraina, di mana petugas pemadam kebakaran juga terjun saat serangan Rusia masih membombardir wilayah itu. (via REUTERS/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAI)

Setidaknya dua frame dibagikan Reuters. Para petugas juga terlihat memegang selang dan mencoba memandamkan kebakaran akibat serangan rudal. (via REUTERS/STATE EMERGENCY SERVICE OF UKRAI)

Serangan Rusia juga terjadi di Kryvyi Rih, Ukraina. Tim penyelamat berlarian mencoba menyelamatkan warga di lokasi serangan rudal Rusia. (REUTERS/Stringer)

Sejumlah bangunan hancur di Kryvyi Rih. Terlihat pada gambar bagaimana gedung porak-poranda. (REUTERS/Stringer)

Serangan Rusia awal pekan ini merupakan serangan terbesar yang dilakukan pemerintah Kremlin sepanjang perang terjadi sejak Februari 2022. Dalam laporan terbaru Selasa, pejabat mengatakan setidaknya lima orang tewas. Dua orang tewas ketika sebuah hotel "dihancurkan" oleh rudal di pusat kota Kryvyi Rih sementara tiga orang tewas dalam serangan pesawat nirawak di kota tenggara Zaporizhzhia. (REUTERS/Stringer)

Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan pada Selasa bahwa Kyiv akan membalas Rusia atas serangannya. Ia meminta sekutu untuk mempertimbangkan operasi pertahanan udara bersama dan menyediakan kemampuan jarak jauh setelah Rusia menghantam infrastruktur energi Ukraina dengan lebih dari 200 rudal dan pesawat nirawak pada Senin. (REUTERS/Stringer)

Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah melakukan serangan senjata presisi tinggi di Ukraina semalam, kantor berita Interfax melaporkan. Moskow membantah menargetkan warga sipil sejak melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022, meskipun ribuan orang telah tewas. (REUTERS/Stringer)