Kuota Rumah Subsidi Ditambah Jadi 200.000 Unit Mulai September 2024

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
27 August 2024 17:10
Sejumlah Menteri dan bersama mantan-mantan menteri koordinator bidang perekonomian sepanjang era Indonesia mulai berdatangan dalam Dialog Ekonomi HUT ke 58 Kemenko Perekonomian pada Selasa (27/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah Menteri dan bersama mantan-mantan menteri koordinator bidang perekonomian sepanjang era Indonesia mulai berdatangan dalam Dialog Ekonomi HUT ke 58 Kemenko Perekonomian pada Selasa (27/8/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah memutuskan untuk mendorong penambahan kuota rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).

Ia mengatakan, per September 2024, kuota rumah FLPP akan ditambah menjadi 200.000 pada tahun ini, dari sebelumnya hanya ditargetkan sebanyak 166.000 unit. Kuota rumah ini dikhususkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.

"Pemerintah mendorong FLPP di mana untuk masyarakat berpenghasilan rendah FLPP ini dari semula target sebesar 166.000 unit ditingkatkan menjadi 200.000 unit," kata Airlangga di Gedung AA Maramis, Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Airlangga mengatakan, kebijakan ini akan diiringi dengan pemberlakuan kebijakan insentif pajak, berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTN untuk pembelian rumah sebesar 100% hingga Desember 2024, dari semula hanya 50%.

Kebijakan pemberian PPN DTP untuk pembelian rumah sebesar 50% sampai Desember 2024 sebelumnya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 7 Tahun 2024.

"Insentif PPN DTP ini diberikan sebesar 100% ini sampai dengan bulan Desember 2024. PMK nya akan disiapkan oleh Ibu Menteri Keuangan," tegas Airlangga.

Airlangga mengatakan, kebijakan ini pun telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu. Tujuannya dari dua kebijakan itu ialah untuk kembali menggeliatkan konsumsi masyarakat, khususnya masyarakat kelas menengah yang porsi kedua terbesar pengeluarannya adalah untuk membeli rumah.

"Jadi dua kebijakan itu yang berlaku 1 September. Diharapkan dapat mendorong kemampuan dari kelas menengah untuk mendorong sektor konstruksi. Kita ketahui sektor konstruksi dan perumahan multiplier effect tinggi," ungkap Airlangga.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan Dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah mengatakan, kuota KPR FLPP yang hanya 166.000 unit turun drastis dari tahun lalu, dan akan habis unitnya pada Agustus 2024.

"Kemarin saja itu terealisasi 229 ribu unit. Ini prestasi yang bagus tapi ketika tahun ini itu menurunnya drastis banget, jadi sekarang itu diperkirakan hanya 166 ribu unit," ujar di sela-sela Rakernas Apersi 2024 di Hotel Pullman Jakarta Selasa lalu.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PPN 12% Cuma Barang Mewah, Pengusaha Happy Prabowo Selamatkan Warga RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular