Impor Minyak RI Makin Melendung, Bahlil Siapkan 3 Jurus Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
27 August 2024 11:40
Rapat Komisi VII DPR RI raker dengan Menteri ESDM RI. (Tangkapan layar youtube)
Foto: Rapat Komisi VII DPR RI raker dengan Menteri ESDM RI. (Tangkapan layar youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan tiga jurus Indonesia untuk bisa menekan impor minyak untuk kebutuhan di dalam negeri.

Diantara stratreginya adalah: Pertama, mengoptimalisasi produksi minyak bumi dengan teknologi. Ia mencontohkan, produksi minyak Banyu Urip, Blok Cepu yang dikerjakan oleh ExxonMobil.

Di mana, Blok Cepu ini pertama mendapatkan produksi minyak hanya kurang lebih sekitar 90-100 ribu Barrel Oil per Day (BOPD). Tapi kemudian diinjeksi dengan teknologi yang mereka miliki, dan sekarang itu bisa mencapai 140-160 ribu BOPD," jelasnya.


Kedua, lanjutnya, adalah dengan melakukan reaktivasi sumur-sumur yang idle, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well. Namun demikian, tidak semua memiliki potensi untuk direaktivikasi karena sesuatu dan lain hal, seperti tidak adanya potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost rectivation dan harga minyak mentah dunia pada saat itu, serta faktor HSE dan non teknikal lainnya.

Ketiga, dengan melakukan eksplorasi migas khususnya di wilayah Indonesia Timur, karena di sana memiliki potensi penemuan-penemuan cadangan baru, sehingga pemerintah akan mendorong percepatan melalui skema kerja sama dan insentif yang lebih menarik.

"Fokus area kita sekarang itu adalah di daerah-daerah wilayah timur. Ini. Jadi di wilayah-wilayah timur sekarang. Nah, status area saat ini, ada beberapa blok yang potensinya bagus. Seperti di Seram, Buton, di Laut Aru-Arafura, Warim, dan Timor," pungkasnya

Sebagaimana dikatakan Bahlil, produksi minyak Indonesia saat ini hanya 221 juta barel dalam setahun. Sementara impornya menembus 297 juta barel, terdiri dari 129 juta barel dalam bentuk minyak mentah dan 168 juta barel dalam bentuk BBM.


Bahlil menyebut dengan angka impor yang melejit tersebut, konsumsi BBM nasional tahun lalu mencapai sekitar 505 juta barel, yang terbagi dalam beberapa sektor, diantaranya adalah sektor tranportasi yang mengonsumsi sebesar 248 juta barel atau 49%, disusul oleh sektor industri sebesar 171 juta barel atau 34%, sektor ketenagalistrikan yang menyedot 38,5 juta barel atau 8%, serta sektor aviasi yang mengonsumsi BBM sebanyak 28,5 juta barel atau 6%.

"Besarnya impor minyak untuk konsumsi berbagai sektor tersebut, menguras devisa negara pada tahun lalu mencapai di angka Rp396 triliun," ungkap Bahlil.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sah! Bahlil Lahadalia Resmi Jadi Menteri ESDM

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular