Gegara Impor Minyak, Devisa Negara Lenyap Rp776 Triliun per Tahun

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
10 October 2025 11:55
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Dok. Biro KLIK Kementerian ESDM)
Foto: Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat konferensi pers terkait Pengaturan Kuota BBM Non-Subsidi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (19/9/2025). (Dok. Biro KLIK Kementerian ESDM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan impor minyak untuk kebutuhan domestik yang cukup tinggi mengakibatkan devisa negara hilang sekitar Rp 776 triliun setiap tahunnya.

Semula, Bahlil menjelaskan bahwa produksi minyak siap jual atau lifting Indonesia saat ini hanya mencapai 580 ribu barel per hari (bph). Sementara konsumsi di dalam negeri kurang lebih 1,6 juta bph.

"Jadi uang kita yang keluar untuk BBM ini cukup gede Rp 776 triliun. Makanya perintah Bapak Presiden adalah kita harus mendiri di energi, kedaulatan energi agar apa? Seluruh kebutuhan dalam negeri kita bisa kita penuhi dan uang kita tidak perlu ke luar negeri," ungkap Bahlil dalam Investor Daily Summit, dikutip Jumat (10/10/2025).

Sebagaimana diketahui, target lifting minyak dalam APBN tahun 2025 mencapai 605 ribu bph. Bahlil pun optimistis, target lifting tersebut bisa tercapai pada tahun ini.

"Dan saya janji kepada Bapak-Ibu semua karena ini sudah masa bulan Oktober atas perintah Bapak Presiden (Prabowo Subianto) Insyaallah target lifting 2025 akan tercapai di dalam APBN," katanya.

"Ini bukan pekerjaan sedikit. Ini beda dengan pangan kalau pangan itu susah juga tapi tidak sesusah untuk kita naikkan lifting, karena eksplorasi itu butuh waktu 3 sampai 5 tahun," tambah Bahlil


(ven)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bahlil Kaget, Impor BBM dari Singapura & Negara Arab Harganya Sama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular