
Awas Xi Jinping Ngamuk, AS Lempar 'Bom' Sanksi Baru ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) kembali menembakkan "bom" sanksi ke China. Washington secara tiba-tiba memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap 400 individu dan 42 perusahaan Beijing.
Hal ini terkait tudingan bahwa beberapa perusahaan China membantu Rusia dalam perangnya di Ukraina. Pengumuman resmi diberikan Departemen Keuangan AS, Jumat waktu setempat.
Dalam keterangannya perusahaan-perusahaan China yang dikenai sanksi ini diyakini terlibat dalam pengiriman mikroelektronika dan peralatan mesin ke Rusia.
"Produk dan layanannya memungkinkan Rusia untuk mempertahankan upaya perangnya dan menghindari sanksi," kata Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan dikutip Senin (26/8/2024).
Kementerian Perdagangan China sendiri murka dengan hal ini. Dalam update terbaru, pemerintah Xi Jinping mengaku sangat tidak puas dan menentang keras tindakan AS.
"China mendesak AS untuk segera menghentikan praktik-praktik yang salah dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak-hak dan kepentingan yang sah dari perusahaan-perusahaan China," kata seorang juru bicara kementerian.
China menyebut sanksi AS sangat sepihak. Ini bahkan, ditegaskannya, mengganggu tatanan dan aturan perdagangan internasional.
"Menghalangi pertukaran ekonomi dan perdagangan internasional yang normal, dan mengancam keamanan dan stabilitas rantai industri dan pasokan global," tambahnya.
AS telah berulang kali memperingatkan China tentang dukungannya terhadap industri pertahanan Rusia. Namun, China menampilkan dirinya sebagai pihak yang netral dalam perang tersebut dan mengatakan bahwa mereka tidak mengirimkan bantuan yang mematikan ke kedua belah pihak, tidak seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
China sendiri adalah sekutu politik dan ekonomi Rusia yang dekat. Anggota NATO telah mencap Beijing sebagai "pendukung yang menentukan" perang tersebut, yang tidak pernah dikutuknya.
Di kesempatan yang sama, sebenarnya AS juga menjatuhkan bom sanksi ke 63 perusahaan Rusia. Belum ada komentar dari pemerintahan Presiden Vladimir Putin soal ini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Astaga Naga! Eropa Pukul Genderang Perang Baru Lagi ke China
