
Pabrik Nikel Raksasa di Pomalaa Ditarget Selesai 2026

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membeberkan bahwa perusahaan menargetkan pabrik nikel milik perusahaan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara bisa beroperasi pada tahun 2026 mendatang.
Presiden Direktur INCO, Febriany Eddy mengatakan, target progres pembangunan smelter atau fasilitas pemurnian dan pengolahan nikel Pomalaa di akhir tahun 2024 ini bertambah menjadi 20%-an. Sedangkan target operasi dari smelter nikel milik INCO pada Kuartal I-2026 mendatang.
"Untuk (smelter) Pomalaa akhir tahun ini harusnya di sekitar 20%-an dan harapan kita di kuartal I-2026 sudah berproduksi," beber Febriany kepada CNBC Indonesia dalam program Mining Zone, dikutip Jumat (23/8/2024). Smelter nikel di Pomalaa ini ditargetkan bisa menampung produksi hingga 120 rubu ton.
Sebagai gambaran, setidaknya ada tiga proyek smelter yang harus dibangun Vale, yakni proyek High Pressure Acid Leach (HPAL) di Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Kedua, proyek smelter nickel matte di Sorowako, Sulawesi Selatan, dan terakhir proyek smelter feronikel di Bahodopi, Sulawesi Tengah.
Vale sempat menyebut, investasi yang digelontorkan untuk membangun tiga proyek smelter tersebut mencapai US$ 8,6 miliar sampai US$ 9 miliar atau Rp 143 triliun (asumsi kurs Rp 15.945 per US$).
Proyek smelter di Pomalaa bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Sedangkan pada proyek smelter di Morowali bekerja sama dengan Shandong Xinhai Technology Co., Ltd (Xinhai). Kemudian pada proyek smelter di Sorowako juga bekerja sama dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co.
Saat ini kan pabrik kita yang sudah ada di Sorowako ini kan sudah cukup lama. Kita tentu ekspansi terus-menerus. Tapi kita juga membuka Greenfield Project, proyek baru di Bahodobi dan di Pomala. Terakhir juga ada di Sorowako nanti, satu lagi.
Jadi semua ini karena memang hilirisasi ini ditopang juga dengan kan belakangan ini lumayan banyak permintaan dari EV battery. Nickel untuk menopang EV battery. Nah, dari situ kita bisa lihat bahwa forecast timanya cukup signifikan. Ini suatu kesempatan luar biasa menurut kami untuk Indonesia yang kaya akan nickel.
Dan tentu PT Vale sebagai perusahaan nickel dan juga dipercaya oleh pemerintah baru-baru ini mendapat perpanjangan izin IUPK. Dengan lahan yang cukup besar, kita juga punya tanggung jawab moral untuk mengembangkan semua ini. Jadi untuk itu kita akan agresif ya, growth ke depan.
Berkaitan tadi ya dengan progres pembangunan tinggal smelter nickel yang tengah dibangun oleh Vale Indonesia. Di Pomala, morowali dan juga di Sorowako, seperti apa sejauh ini progresnya dan target untuk penyelesaian dan kapasitas ini?
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lika-Liku Perjalanan RI Resmi Kuasai 54,6% Saham Vale
