Begini Kata Petani Soal Subsidi Pupuk Era Prabowo Rp44,15 Triliun

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
22 August 2024 16:40
Ilustrasi petani memupuk. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)
Foto: Ilustrasi petani memupuk. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan subsidi pupuk dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025 mencapai Rp44,15 triliun. Angka ini lebih rendah dari outlook tahun 2024 yang diperkirakan mencapai Rp50,68 triliun.

Merinci Buku II Nota Keuangan RI 2025, pada tahun anggaran 2024, alokasi pupuk bersubsidi difokuskan untuk jenis pupuk tertentu, seperti pupuk urea, NPK, NPK formula khusus dan organik, dan pada 9 jenis komoditas diantaranya padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, kakao, dan tebu rakyat.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyebut alokasi anggaran subsidi pupuk di RAPBN 2025 sangat kecil. Padahal, menurutnya, pembangunan pertanian dan ketahanan pangan merupakan hal yang sama strategisnya dengan urusan pendidikan dan kesehatan.

"Menurut kita anggaran itu terlampau kecil sekali, mengingat posisi pembangunan pertanian dan pangan itu adalah hal yang strategis. Sama dengan strategisnya urusan pendidikan dan urusan kesehatan," kata Henry kepada CNBC Indonesia, dikutip Kamis (22/8/2024).

Adapun nilai anggaran yang ideal untuk subsidi pupuk, menurut dia, setidaknya mendekati anggaran untuk pendidikan dan kesehatan.

"Justru kalau kita lihat itu kan jauh di bawah dibandingkan pendidikan dan kesehatan. Apalagi kalau dibandingkan keamanan, polisi ya, bahkan urusan Kementerian Keuangan. Dan harus dilihat juga kalau urusan pangan dan pertanian ini dia menyangkut urusan kehidupan ekonomi secara langsung. Jadi, menurut kita ini terlampau kecil," lanjut dia.

Henry menilai, anggaran sebesar Rp44.156,5 miliar untuk subsidi pupuk hanya cukup untuk separuh tahun 2025. Katanya, anggaran untuk subsidi pupuk itu idealnya dua kali lipat dari angka yang ada saat ini.

Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah di tahun 2025 nanti lebih mengoptimalkan penyaluran subsidi pupuk organik, bukan lagi pupuk kimia seperti yang dilakukan pada tahun-tahun belakangan ini. Ia menyebut, perbandingannya bahkan di atas 50% untuk penyaluran pupuk kimia, dan sisanya pupuk organik.

"Karena kalau pakai pupuk kimia ini akan membuat petani terus-menerus tergantung pada pupuk kimia. Selama ini pemberian pupuk lebih banyak yang komponen pupuk kimia (bukan organik)," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Subsidi Pupuk Rp54 T Sudah Bisa Cair, Mentan Amran Beri Ancaman Tegas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular