Ketum PBNU Menghadap ke Jokowi: Kami Siap Kelola Tambang!

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Kamis, 22/08/2024 14:50 WIB
Foto: Presiden Joko Widodo saat menghadiri penutupan Munas XI Partai Golkar 2024 di Jakarta, Rabu (21/8/2024). (YouTube/Golkar Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas konsesi tambang dan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), di Istana Negara, Kamis (22/8/2024). Usai pertemuannya ia menegaskan organisasinya siap untuk melakukan pengelolaan wilayah tambang.

Yahya mengatakan dirinya sudah mengajukan permohonan pengelolaan Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) pertambangan. Kemudian hari ini melakukan audiensi kepada Jokowi.


"Kemarin kami juga sudah menghadap sebetulnya, tapi karena kemudian sudah itu, terbit, segera terbit IUP, izin usaha pertambangan untuk NU, maka kami juga kemudian mohon untuk menghadap presiden lagi dan diberi waktu pagi ini, mulai jam 10.30 tadi," kata Yahya kepada wartawan.

Kemudian ia juga berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah memberikan konsesi, hingga sampai diterbitkannya Izin Usaha Pertambangan. Gus Yahya juga mengatakan organisasinya siap untuk melakukan pengelolaan.

"Kami sampaikan terima kasih kepada presiden yang telah memberikan konsesi sampai dengan terbitnya IUP, sehingga kami sekarang siap untuk segera mengerjakan usaha pertambangan di lokasi yang sudah ditentukan," katanya.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan PBNU berencana melakukan investasi di Ibu Kota Nusantara. Rencananya organisasinya akan membeli tanah di IKN seluas kurang lebih 100 hektare untuk digunakan membangun fasilitas pendidikan, kesehatan, dan keagamaan.

"Bapak presiden merestui hal itu dan kami akan segera mengambil langkah-langkah berkomunikasi dengan Otorita IKN, mudah-mudahan bisa segera kami wujudkan Insya Allah," katanya.

Gus Yahya juga mengungkapkan ada sejumlah saran dari Jokowi mengenai lokasi yang bagus untuk bisa dibeli oleh PBNU di IKN.


(emy/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Libatkan PBNU Kelola 1.000 Dapur Makan Bergizi