Arab Panas! Kapal Perang AS Tiba di Timteng, Hizbullah Tembak 50 Roket
Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Jazirah Arab masih panas. Di tengah perang Israel di Gaza yang masih berkecambuk, sejumlah fakta baru muncul.
Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Kamis (22/8/2024).
Kapal Perang AS
Mengutip AFP, kapal perang Amerika Serikat (AS) kini merapat ke Timur Tengah Rabu waktu setempat. Hal sama juga dilaporkan Arab News, di mana kapal induk USS Abraham Lincoln dan kapal perusaknya, kini telah tiba di kawasan.
Kedatangan kapal penyerang AS itu dipercepat dari yang semula, menyusul kekhawatiran melebarnya perang di Arab. Ini setelah pembunuhan yang dilakukan Israel ke komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut, Lebanon dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang memicu ancaman balas dendam dari Hizbullah dan Iran.
"USS Abraham Lincoln (CVN 72), yang dilengkapi dengan pesawat tempur F-35C dan F/A-18 Block III, memasuki wilayah tanggung jawab Komando Pusat AS (USCENTCOM)," kata komando militer yang bertanggung jawab atas Timur Tengah di media sosial.
"USS Abraham Lincoln (CVN 72), kapal induk dari Carrier Strike Group 3, didampingi oleh Destroyer Squadron (DESRON) 21 dan Carrier Air Wing (CVW) 9," tambahnya.
Sebelumnya, pernyataan kedatangan USS Abraham Lincoln sudah dikatakan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, 11 Agustus. Dengan kedatangan ini, AS telah mengirim dua kapal induk ke Timur Tengah.
Ancaman Baru Iran
Sementara itu, laman Iran Mehr News melaporkan ancaman baru dari Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) ke Israel. Menurut Brigadir Jenderal Ali Fadavi Iran pasti akan menanggapi Israel pada waktu dan tempat yang tepat, dengan hukuman akan diberikan Iran "seberat-beratnya".
"Rezim Zionis palsu dan pembunuh anak-anak melanjutkan kebodohannya dan membunuh Haniyeh di tanah Iran. Kami akan menanggapi pada waktu dan tempat yang tepat," katanya.
"Kami akan menentukan waktu dan cara hukuman," tambahnya.
"Rezim Zionis, perampas kekuasaan, melakukan kejahatan besar dengan membunuh Haniyeh. Dan, kali ini akan dihukum lebih berat dari sebelumnya," tegas Fadavi.
Juru Bicara IRGC juga mengatakan respons Iran terhadap Israel mungkin tak akan mengulang operasi sebelumnya. Komandan Iran, kata dia, akan menggunakan taktik baru yang diklaimnya efektif dan tak tergesa-gesa.
"Para komandan Angkatan Bersenjata kini tengah mengevaluasi semua situasi pada tingkat pengambilan keputusan tertinggi," kata Brigadir Jenderal Naeini dimiat laman yang sama.
"Membuat keputusan yang akurat dan penuh perhitungan serta mengubah perhitungan musuh dengan langkah-langkah yang efektif," tambahnya.
"Tidak ada serangan terhadap target Iran yang tidak dibalas, dan musuh harus menunggu serangan yang diperhitungkan dan akurat pada waktu yang tepat," tegasnya lagi.
Hizbullah Tembak 50 Roket
Sementara itu, Hizbullah dilaporkan menembakkan lebih dari 50 roket, di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel. Roket disebut telah menghantam sejumlah rumah pribadi di kawasan itu.
Petugas tanggap darurat di Dataran Tinggi Golan mengatakan mereka merawat seorang pria berusia 30 tahun yang terluka sedang akibat pecahan peluru dalam serangan hari Rabu. Satu rumah dilalap api, dan petugas pemadam kebakaran mengatakan mereka mencegah tragedi yang lebih besar dengan menghentikan kebocoran gas.
Hizbullah mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap serangan Israel jauh ke Lebanon pada Selasa malam yang menewaskan satu orang dan melukai 19 orang. Pada hari Selasa, Hizbullah meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke Israel, setelah Israel menargetkan depot senjata Hizbullah sekitar 80 kilometer (50 mil) dari perbatasan, peningkatan signifikan dalam pertempuran harian.
Israel dan Hizbullah telah saling serang hampir setiap hari selama lebih dari 10 bulan dengan latar belakang perang Israel melawan sekutu Hizbullah, Hamas, di Gaza. Saling serang tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang di Lebanon dan 23 tentara dan 26 di Israel.
Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaploknya, dengan mengatakan bahwa mereka membutuhkan dataran tinggi yang strategis itu untuk keamanannya. AS adalah satu-satunya negara yang mengakui pencaplokan Israel, sementara masyarakat internasional lainnya menganggap Golan sebagai wilayah Suriah yang diduduki.
Korban Gaza
Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pada hari Rabu bahwa sedikitnya 40.223 orang telah tewas di wilayah Palestina dalam lebih dari 10 bulan perang dengan Israel.
"Jumlah korban tersebut termasuk 50 kematian dalam 24 jam terakhir," kata kementerian seraya menyebut 92.981 orang terluka di Jalur Gaza sejak perang dimulai.
(sef/sef)