Internasional

Update Perang Arab! Iran Simulasi Serang Israel-Bom Batu Bara Kolombia

sef, CNBC Indonesia
19 August 2024 06:05
Iran memamerkan drone, rudal, dan tentara pada upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, (17/4/2024) waktu setempat. (via REUTERS/Majid Asgaripour)
Foto: Iran memamerkan drone, rudal, dan tentara pada upacara parade Hari Tentara Nasional di Teheran, Iran, (17/4/2024) waktu setempat. (via REUTERS/Majid Asgaripour)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan masih terjadi di Timur Tengah. Sejak pecahnya perang Gaza di Oktober 2023, kekerasan terus meningkat di wilayah itu.

Bukan hanya antara Israel dan pejuang Hamas, tapi juga antara Israel serta kelompok-kelompok pendukung Hamas. Risiko perang kawasan pun terancam pecah sejak pembunuhan dilakukan ke pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran yang diklaim dilakukan Israel, dan berisiko membawa Iran ke pusara konflik.

Lalu bagaimana update terbaru perang Arab? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Senin (19/8/2024).

Iran Simulasi Serang Israel

Media Iran telah merilis video yang diduga merupakan simulasi serangan balasan negeri itu ke pembunuhan pemimpin Hamas Haniyeh. Ini diungkap Mehr News dengan merilis video dari Press TV yang berjudul "Target potensial di Tel Aviv untuk pembalasan Iran".

"Arena sudah siap untuk operasi pembalasan besar-besaran ke rezim Israel," tulis video itu.

"Kemungkinan target-target dalam daftar mencakup pangkalan Udara Ramon dan Nevatim," demikian tulisan di video itu menyebut beberapa target di dalam Israel.

AS Warning Iran

Sementara itu, pejabat AS memperingatkan Iran jika menyerang Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan seorang pejabat tinggi Hamas. AS bahkan bakal menggagalkan momentum menuju gencatan senjata di Gaza.

Pejabat Senior AS yang tidak ingin disebutkan namanya menegaskan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi bencana. Iran sendiri telah menunda serangan karena pembicaraan gencatan senjata yang masih dilakukan soal Gaza.

"Amerika Serikat akan mendorong Iran, dan saya tahu banyak yang melakukan hal yang sama untuk tidak melakukan hal tersebut, karena konsekuensinya bisa sangat dahsyat, terutama bagi Iran," kata dia dikutip dari Timesofisrael.

Kondisi Terbaru Gaza

Khusus di Gaza, serangan terbaru diluncurkan Israel ke wilayah kamp pengungsi Nuseirat yang terletak di pusat daerah kantong tersebut, Sabtu. Setidaknya tujuh orang tewas.

Ribuan warga Palestina di Gaza juga melarikan diri, ke "zona kemanusiaan" di Maghazi. Hal ini dilakukan setelah muncul perintah evakuasi Israel yang semakin mempersempit Gaza.

Data Baru Korban Tewas

Mengutip AFP, Kementerian Kesehatan pada hari Minggu bahwa sedikitnya 40.099 orang telah tewas di wilayah tersebut dalam lebih dari 10 bulan perang dengan Israel. Jumlah korban tersebut termasuk 25 orang tewas selama 24 jam terakhir.

Di sisi lain, mengutip Al-Jazeera, Pertahanan Sipil Palestina di Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 10.000 orang masih terkubur di bawah reruntuhan. Diyakini pula ada 1.760 orang yang diduga tewas yang jasadnya "hancur" karena penggunaan senjata berkekuatan tinggi.

Hizbullah-Houthi

Kelompok Hizbullah di Lebanon melaporkan serangan ke pangkalan militer Israel di Beit Hillel. Setidaknya lima serangan terlihat dilakukan Minggu waktu setempat, sebagaimana dilaporkan Al-Jazeera.

Altileri dan serangan lain juga ditembakkan ke daerah-daerah di sepanjang perbatasan, termasuk perbukitan Kfarchouba yang diduduki. Meski belum jelas bagaimana kerusakan, militer Israel dalam laporan yang sama mengatakan beberapa roket berhasil dicegat.

Ini terjadi setelah serangan bom serupa dilancarkan Israel ke Lebanon. Sejak perang Gaza kedua belah pihak makin intens melakukan serangan lintas batas.

Sementara itu, kelompok Houthi di Yaman juga masih terus menembakkan drone ke sejumlah kapal yang melintas di Laut Merah. Komando Pusat Militer AS (CENTCOM) mengatakan satu drone telah dihancurkan sebelum mengenai sasaran di laut tersebut, Minggu.

AS telah memimpin koalisi untuk menanggapi serangan Houthi yang menargetkan kapal pengiriman milik Israel, atau yang terkait dengan pelabuhan Israel, yang melintasi Laut Merah dan Teluk Aden.

Houthi mengatakan serangan terhadap pengiriman yang terkait dengan Israel akan berhenti ketika Israel mengakhiri perangnya di Gaza.

Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dilaporkan kembali mengunjungi Tel Aviv, Israel, Minggu waktu setempat. Kunjungan kesekian kalinya itu dilakukan untuk meningkatkan tekanan politik ke gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tawanan Israel.

Ia diagendakan bertemu dengan pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu. Setelahnya, Blinken akan melanjutkan perjalanan ke Mesir, Selasa, tempat negosiasi yang dimediasi sedang berlangsung di ibu kota, Kairo.

Hamas-Netanyahu

Sementara itu, Hamas menyebut Netanyahu "menghalangi kesepakatan" untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza. Kelompok itu mengatakan dalam pernyataan terbaru bahwa Netanyahu "bertanggung jawab penuh atas upaya menggagalkan para mediator, menghalangi kesepakatan, dan (memikul) tanggung jawab penuh atas nyawa para sandera di Gaza".

Hal ini menyangkut pertemuan perundingan Jumat lalu, dengan mediator AS, Mesir dan Qatar di Dohan. Di mana ada kompromi baru yang diutarakan di mana Israel mengajukan syarat yang menolak gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan menyeluruh dari jalur Gaza serta mendesak untuk terus menduduki persimpangan Netzarim, penyeberangan Rafah, dan koridor Philadelphia.

Israel mengklaim dua tempat terakhir dipandang sebagai tempat penting untuk mencegah aliran senjata apa pun ke Jalur Gaza. Sementara persimpangan Netzarim berada di titik strategis antara Gaza utara dan selatan.

"Netanyahu juga menetapkan persyaratan baru dalam berkas pertukaran tahanan dan menarik diri dari hal-hal lain, yang mencegah penyelesaian kesepakatan pertukaran", kata Hamas.

Sebelumnya Netanyahu menuding Hamas keras kepala. Ia pun mengatakan tidak akan mengirimkan delegasi ke perundingan gencatan senjata.

Ia juga mengatakan seharusnya bukan pihaknya yang mendapat tekanan. Ia menunjuk Hamas-lah yang seharusnya mendapatkannya.

AS dan Arab Saudi

Di sisi lain, Menurut pernyataan dari Departemen Luar Negeri AS, Menteri Luar Negeri Blinken mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. Hal ini terkait "upaya Arab Saudi untuk memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza".

"Menteri membahas upaya penting yang sedang berlangsung untuk mencegah eskalasi regional dan menyelesaikan perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas," kata pernyataan tersebut.

Blinken menegaskan kekhawatiran bersama kedua negara tentang tindakan Houthi, termasuk perebutan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia di ibu kota Yaman Sana'a awal bulan ini. Namun tak jelas apakah pembicaraan tersebut dilakukan melalui saluran apa.

Inggris 

Inggris ternyata menjual senjata ke Israel. Ini terungkap kala Mark Smith, yang terdaftar sebagai sekretaris kedua di kedutaan besar Inggris di Republik Irlandia, menulis surat pengunduran dirinya yang diunggah Minggu waktu setempat.

Ia mengatakan militer Israel telah menyatakan "niat genosida terbuka".

Smith juga mengatakan bahwa "sangat meresahkan" bahwa departemen telah "mengabaikan" kekhawatirannya tentang apa yang disebutnya sebagai "ilegalitas penjualan senjata yang berkelanjutan".

"Dengan sedih saya mengundurkan diri setelah berkarir panjang dalam dinas diplomatik, namun saya tidak dapat lagi menjalankan tugas saya dengan pengetahuan bahwa Departemen ini mungkin terlibat dalam kejahatan perang," katanya.

"Setiap hari kita menyaksikan contoh-contoh yang jelas dan tidak perlu dipertanyakan lagi tentang kejahatan perang dan pelanggaran hukum humaniter internasional di Gaza yang diabadikan oleh negara Israel," kata Smith.

Bom Batu Bara Kolombia

Sementara itu, Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa batu bara dari negaranya telah digunakan untuk membuat bom yang membunuh anak-anak Palestina. Karenanya, pemerintah Kolombia resmi mengeluarkan dekrit yang melarang ekspor batu bara ke Israel.

Dekrit dikeluarkan 14 Agustus lalu. Menurut dokumen yang ditandatangani oleh Petro, Menteri Luar Negeri Luis Gilberto Murillo dan para menteri keuangan, pertambangan dan perdagangan, tindakan tersebut akan mulai berlaku lima hari setelah dipublikasikan di jurnal resmi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Siaga Perang Besar Arab, Hizbullah-Iran Serang Habis Israel Senin Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular