Jokowi Titipkan Penguatan Hilirisasi di Era Prabowo 2025

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan strategi jangka menengah ekonomi RI untuk mempercepat transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jokowi menyebut, strategi pertama yaitu mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui pendidikan bermutu, makan bergizi gratis, dan renovasi sekolah, serta kesehatan berkualitas dan perlundungan sosial.
"Kedua, penguatan hilirisasi dan transformasi hijau untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, yang rendah emisi, dan berorientasi ekspor," tuturnya saat menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2025 dan Nota Keuangannya di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/08/2024).
Ketiga, lanjutnya, meningkatkan inklusivitas dan berkeadilan, untuk mewujudkan kesejahteraan yang merata untuk seluruh lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Keempat,melanjutkan pembangunan infrastruktur sebagai pendukung transformasi ekonomi, khususnya pembangunan infrastruktur di bidang pendidikan, pangan, energi, dan konektivitas.
Kelima, pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi. Keenam, peningkatan ekonomi kreatif dan kewirausahaan melalui pemberdayaan dan peningkatan akses permodalan bagi UMKM. Ketujuh, penguatan Pertahanan dan Keamanan serta Kemandirian pangan dan energi. Kedelapan, penguatan Nasionalisme, Demokrasi, serta penghormatan dan penegakan Hak Asasi Manusia;
Dia mengatakan, strategi ini merupakan bagian dari Arsitektur APBN 2025. Menurutnya, Arsitektur APBN 2025 adalah pilar penting untuk menjaga keberlanjutan melalui penguatan berbagai program unggulan yang berkesinambungan dari pemerintah sekarang ke pemerintah yang akan datang.
"APBN 2025 dirancang untuk menjaga Stabilitas, Inklusivitas, dan Keberlanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," ungkapnya.
"Kita harus terus melanjutkan reformasi struktural, menjaga kebijakan fiskal yang sehat dan kredibel, dan meningkatkan kolaborasi kebijakan fiskal, moneter, dan keuangan. Desain belanja dan pendapatan serta pembiayaan perlu dirancang fleksibel, dengan menyediakan ruang fiskal untuk mengantisipasi ketidakpastian, serta mendukung keberlanjutan pembangunan dalam transisi peralihan pemerintahan," tuturnya.
Untuk strategi kebijakan jangka pendek, lanjutnya, akan difokuskan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi, menguatkan kesejahteraan dan pemerataan antar-daerah.
"Pertama, Makan Bergizi Gratis (MBG) diarahkan untuk meningkatkan gizi anak sekaligus memberdayakan UMKM, dan meningkatkan ekonomi masyarakat kecil di daerah. Program Makan Bergizi Gratis dilakukan secara bertahap, diselaraskan dengan kesiapan teknis dan kelembagaan, serta tata kelola yang akuntabel," tuturnya.
Kedua, lanjutnya, program percepatan renovasi sekolah untuk meningkatkan akses, kualitas, dan link and match pendidikan dengan dunia usaha, serta pembangunan sekolah unggulan. Ekosistem pendidikan yang kondusif juga akan dikembangkan. Ketiga, untuk mendorong produktivitas, menjaga pasokan, dan keterjangkauan harga pangan diperlukan penguatan lumbung pangan dan jaringan irigasi. Keempat, untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, diperlukan peningkatan pembiayaan rumah murah untuk rakyat. Kelima, peningkatan permodalan bagi UMKM.
Perlu diketahui, Jokowi juga menyebut, pendapatan negara pada RAPBN 2025 sebesar Rp 2.996,9 triliun, sementara belanja negara Rp 3.613,1 triliun. Dengan demikian, defisit pada RAPBN 2025 direncanakan sebesar 2,53% terhadap PDB atau Rp 616,2 triliun.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Krisis, Begini Tren Ekonomi RI di Periode Kedua Jokowi
