Bamsoet Ingatkan Ancaman Krisis Pangan, Ini Respons Bos Badan Pangan

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Jumat, 16/08/2024 12:47 WIB
Foto: Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya bersama pemangku kepentingan terkait, yakni Kementerian Pertanian (Kementan) terus menjaga cadangan pangan pemerintah. Di mana, kata dia, saat ini cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikuasai Perum Bulog berada di level 1,4 juta ton.

Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo terkait persoalan krisis pangan yang mengancam Indonesia dan serbuan impor. Ini harus disikapi dengan serius demi kecukupan kebutuhan masyarakat. Bambang Soesatyo pun mengingatkan, untuk hindari krisis pangan masa datang kita perlu siapkan strategi besar untuk ciptakan kedaulatan pangan Indonesia

"Kita sama-sama mempersiapkan cadangan pangan pemerintah. Kan itu tetap dijaga di atas 1,4 juta ton hari ini. Cadangan pangannya ada, kemudian pak Mentan (Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman) juga lagi meningkatkan produksi dalam negeri. Jadi ini upaya kita sama-sama. Pompanisasi jalan, pupuk juga lagi bagus, ditingkatkan," kata Arief saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).


Arief menekankan, cadangan pangan pemerintah menjadi salah satu kunci utama. Katanya, sekarang pemerintah tengah menggenjot produksi dalam negeri, yang mana berdasarkan analisanya, pada bulan September 2024 mendatang CBP akan berada di level 2,9 juta ton.

"Itu kan bagus banget ya. Nah kita tingkatkan produksi dalam negeri, sudah itu saja," ucapnya.

Adapun ketika ditanya terkait pembahasan rencana impor beras di pemerintahan Prabowo Subianto, Arief menekankan, pihaknya sebisa mungkin akan mendorong produksi dalam negeri dulu. Karena, katanya, sekarang ini adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan produksi dalam negeri.

"Sebisa mungkin dorong produksi dalam negeri. Ini waktunya produksi dalam negeri," pungkas Arief.

Sebelumnya, dalam Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2024 yang digelar hari ini, Jumat (16/8/2024), Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengungkit persoalan krisis pangan yang mengancam Indonesia.

Ia pun membeberkan lima tantangan yang mengancam sektor pertanian kedepannya.

"Mulai dari makin sempitnya lahan pertanian, stagnasi produksi, meningkatnya frekuensi hama dan penyakit tumbuhan, makin mahalnya biaya produksi, serta ancaman perubahan iklim," kata Bambang.

Karena itu, menurutnya, untuk menghindari risiko krisis pangan di masa yang akan datang, perlu menyiapkan strategi besar.

"Peningkatan populasi penduduk butuh daya dukung akan pangan yang besar pada saat yang sama pertanian jadi penopang ketahanan pangan justru hadapi beragam tekanan," cetus Bambang.

"Untuk hindari krisis pangan masa datang kita perlu siapkan strategi besar untuk ciptakan kedaulatan pangan Indonesia. Bukan hanya sekedar ketahanan pangan yang acap kali andalkan impor bahan-bahan pangan dari luar negeri," tegas Bamsoet.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pulau Buru Bangkit, Genjot Hilirisasi dan Pertanian