
Gas Dari Wilayah Ini Nyembur, RI Bisa Produksi LPG 400 Ribu Ton!

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan temuan gas dari Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur (Kaltim) diprediksi bisa mendongkrak produksi Liquefied Petroleum Gas (LPG) dalam negeri hingga 400 ribu ton.
Kelak, gas yang akan mengalir dari Sumur Geng North-1 akan dikirimkan ke Kilang Gas Bontang, Kalimantan Timur, untuk diolah menjadi LPG. Diperkirakan kapasitasnya mencapai 1.200 mmscfd.
"Tambahan (produksi LPG), 400 ribu ton," ujar Arifin saat ditanya berapa potensi tambahan produksi LPG dari gas Geng North-1, ditemui di Kilang Gas Bontang Badak NGL, Kalimantan Timur, dikutip Kamis (14/8/2024).
Dengan akan adanya tambahan suplai gas, kapasitas produksi di Kilang Bontang harus ditingkatkan, salah satunya dengan me-reaktivasi 1 train yang ada di kilang gas tersebut.
"Sekarang dua (train) jalan, satu (train) standby (yaitu train) E. Kemudian (train) F-nya kita jalanin. Karena kan tambahan produksinya banyak. Bisa 1.200 mmscfd (dari Geng North) lagi nanti kalau sudah jadi (produksi)," jelasnya.
Arifin memperkirakan, bertambahnya suplai gas dari Sumur Geng North-1 dan ke Kilang Gas Bontang diklaim bisa mengurangi jumlah impor LPG di Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, jumlah impor LPG berkurang hingga Rp 3,43 triliun.
"Iya dong (mengurangi impor LPG). Makanya, masa mau impor lagi?. (Potensi mengurangi impor LPG) kaliin saja 400 ribu (ton) kaliin US$ 550 (harga LPG per ton)," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, ketergantungan Indonesia terhadap impor LPG dari tahun ke tahun rupanya semakin parah. Hal tersebut tentunya membuat beban keuangan negara semakin berat.
Berdasarkan data dari Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023, impor LPG sepanjang 2023 telah tembus 6,950 juta ton atau sekitar 79,7% dari total kebutuhan LPG nasional sebesar 8,710 juta ton.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 3,13% apabila dibandingkan realisasi impor LPG 2022 yang tercatat hanya sebesar 6,739 juta ton. Adapun jika menengok dalam 10 tahun terakhir, impor LPG RI terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Berikut rincian data impor LPG mulai dari periode 2013-2023:
2013: 3,299 juta ton
2014: 3,604 juta ton
2015: 4,237 juta ton
2016: 4,475 juta ton
2017: 5,461 juta ton
2018: 5,566 juta ton
2019: 5,714 juta ton
2020: 6,396 juta ton
2021: 6,336 juta ton
2022: 6,739 juta ton
2023: 6,950 juta ton
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video : Impor LNG di Asia Melonjak, Ini Penyebabnya!