Warga RI Ngerem Beli Mobil, Setoran PNBP dari SIM, BPKP, & STNK Loyo

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
14 August 2024 08:05
Jokowi berkunjung ke booth VinFast, merek mobil listrik pendatang baru asal Vietnam di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2024. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Jokowi berkunjung ke booth VinFast, merek mobil listrik pendatang baru asal Vietnam di Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) 2024. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penerimaan negara bukan pajak atau PNBP yang dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Kementerian atau Lembaga meningkat pesat pada Juli 2024. Di antaranya disumbang oleh pendapatan di sektor pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit, hingga STNK dan SIM.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, untuk setoran PNBP BLU itu selama tujuh bulan terakhir telah mencapai Rp 50,7 triliun atau naik 18,2% dibanding periode per Juli 2023 sebesar Rp 42,9 triliun. Besarannya pun telah mencapai 60,9% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2024.

"PNBP yang sekarang ini dikelola K/L, yaitu melalui BLU-BLU Mereka itu tumbuh 18,2% mencapai Rp 50,7 triliun," kata Sri Mulyani saat konferensi pers di kantornya, dikutip Rabu (14/8/2024).

Sri Mulyani mengatakan, kontribusi PNBP dari BLU itu di antaranya disumbang dari BLU yang bergerak mengelola sektor pendidikan seperti perguruan tinggi, kesehatan seperti rumah sakit, visa dan paspor di Kementerian Hukum dan HAM, serta setoran PNBP pembuatan SIM dan STNK di Kepolisian.

"Baik BLU pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit, dan juga seperti tempatnya hukum dan HAM visa paspor, kemudian untuk Polri STNK-SIM, itu semua nya mendapatkan pendapatan yang dikelola oleh mereka," ucap Sri Mulyani.

Meski demikian, khusus setoran PNBP Polri, ada sedikit penurunan per Juli 2024, dipengaruhi oleh turunnya penjualan kendaraan secara wholesale atau dari pabrik ke dealer sebesar 21% secara tahunan periode Januari-Mei 2024 menjadi 334.969 unit, dari sebelumnya 423.771 unit.

Direktur PNBP K/L di Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Wawan Sunarjo mengatakan, pendapatan pelayanan kepolisian seperti melalui SIM, BPKB, STNK, hingga Pengamanan Objek Vital sampai 31 Juli 2024 sebesar Rp 5,39 triliun, turun 1,1% dibanding periode yang sama pada 2023 senilai Rp 5,45 triliun.

Kontribusi dari pendapatan pelayanan SIM, BPKP, STNK, hingga Pengamanan Objek Vital itu sendiri mencapai 95,2% dari total PNBP Polri. Nilainya pendapatan pelayanan itu sudah sebesar Rp 5,13 triliun juga turun tipis dibanding periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 5,26 triliun.

"Ini disebabkan kurang optimalnya penerimaan PNBP Fungsi Lantas, dipengaruhi oleh penjualan kendaraan wholesale turun 21% year on year atau sebanyak 334.969 unit pada periode Januari-Mei 2024, di mana pada 2023 sebanyak 423.771 unit," dikutip dari catatan Wawan.

Adapun, dari catatan CNBC Indonesia, penjualan mobil nasional turun lagi di bulan Juli 2024. Data yang dirilis oleh PT Astra International Tbk menunjukkan, penjualan mobil bulan Juli 2024 tercatat sebanyak 74.160 unit. Angka ini turun 0,62% atau 463 unit dibandingkan bulan Juni 2024 yang mencatat penjualan sebanyak 74.623 unit.

Jika dibandingkan Juli 2023, terjadi penurunan penjualan sebesar 7,88% atau 6.344 unit. Sebagai catatan, Astra menguasai pangsa pasar penjualan mobil di Tanah Air. Hingga Juli 2024, pangsa pasar mobil Astra tetap stabil yaitu 57%.

Penjualan mobil nasional tahun ini memang menunjukkan kinerja yang tak secemerlang tahun 2023. Sejak awal tahun 2024, penjualan mobil tercatat paling tinggi di bulan Maret, yakni 74.780 unit. Dan paling rendah di bulan April yang sebanyak 48.762 unit.

Sementara di tahun 2023, penjualan mobil terendah mencapai 58.981 unit di bulan April dan tertinggi mencapai 101.272 unit di bulan Maret.

Jika dibandingkan bulan ke bulan, penjualan mobil nasional tahun 2023 selalu di atas 80.000 unit, kecuali di bulan April. Sementara di tahun 2024, penjualan mobil bulanan selalu di bawah 80.000 unit.


(Arrijal Rachman/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: SIM RI Bisa Dipakai di ASEAN Tahun Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular