Suntik BUMN Sampai LPDP Rp53,7 T, Sri Mulyani Paparkan Hasilnya!

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
13 August 2024 18:30
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam Konferensi Pers APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam Konferensi Pers APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pembiayaan investasi yang telah dikucurkan pemerintah ke badan layanan umum (BLU) maupun badan usaha milik negara telah memberikan hasil bagi masyarakat.

Total pembiayaan investasi per 31 Juli 2024 telah mencapai Rp 53,73 triliun. Terdiri dari yang dikucurkan untuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp 15 triliun, Lembaga Keuangan Internasional Rp 1,9 triliun, KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Rp 8,6 triliun.

Lalu, untuk pembiayaan investasi yang berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau IFG Rp 3,5 triliun, PT Hutama Karya Rp 18,6 triliun, serta PT Wijaya Karya Tbk atau Wika Rp 6 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, untuk LPDP telah menghasilkan alumni per 31 Juli 2024 sebanyak 23.870 orang. Menurutnya, dari total alumni itu 66,58% bekerja di sektor publik, dan sisanya atau 33,42% bekerja di sektor privat. "Ke LPDP nilainya Rp 15 triliun, dan ini sudah mendanai 23.870 orang. anak-anak kita sudah di seluruh dunia dan menaikkan reputasi," ucap Sri Mulyani saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Adapun FLPP untuk MBR ia katakan telah dialokasikan sebesar Rp 13,72 triliun pada 2024 dengan target untuk penyaluran sebanyak 166 ribu unit rumah kepada MBR. Penyaluran per 31 Juli 2024 telah dinikmati oleh MBR dengan kepemilikan 109,719 unit rumah senilai Rp 13,37 triliun.

Sementara itu, untuk Lembaga Keuangan Indonesia atau LKI ia katakan nilai yang diinvestasikan pemerintah telah berkontribusi pada Islamic Development Bank, International Development Association, dan International Fund for Agricultural Development atau IFAD.

Untuk PMN yang telah disalurkan, seperti untuk PT Wika menurut Sri Mulyani telah mendukung penyelesaian berbagi proyek strategis nasional atau PSN melalui penerbitan saham baru (right issue) guna mempertahankan komposisi kepemilikan saham negara kepada Wika.

Terhadap PT HK, nilai yang dikucurkan itu mayoritas telah menghasilkan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Penambahan PMN 2024 ke PT HK Sri Mulyani pastikan untuk penyelesaian JTTS tahap II ruas Kayu Agung-Palembang-Betung. "Untuk Hutama Karya kita berikan Rp 18,6 triliun, itu totalnya Rp 131 triliun dari PMN sebagian sangat besar adalah untuk jalan tol di Sumatera. Kalau lihat IKN Rp 72 triliun, Jalan Tol Trans Sumatera itu Rp 131 triliun, jadi cukup besar lewat PMN ke HK," ujar Sri Mulyani.

Terakhir, untuk BPUI atau IFG dana yang dikucurkan untuk pengalihan polis PT Asuransi Jiwasraya. Selain itu, secara umum dalam rangka untuk mendukung penguatan industri asuransi Indonesia.


(arj/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Erick Thohir Ungkap Dividen BUMN Lebih Besar Dari PMN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular