Menteri ESDM Tiba-Tiba Sebut Investor Jangan Frustasi & Kabur, Kenapa?

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
13 August 2024 20:30
Malacca Strait PSC, doc.EMP
Foto: Malacca Strait PSC, doc.EMP

Bontang, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mewanti-wanti para investor minyak dan gas bumi (migas) dalam hal ini Kontraktor Kontrak Kerja sama (KKKS) yang saat ini tengah mengeksplorasi lapangan-lapangan gas di Indonesia agar tidak frustasi dalam menemukan potensi produksi gas dalam negeri.

Hal itu dikatakan Arifin lantaran berkaca dari sepak terjang PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) yang sempat mengoperasikan seluruh 8 train pada kilangnya di Kilang Gas Bontang, Kalimantan Timur mencapai 42 trilliun cubic feet (TCF) gas.

Namun, saat ini hanya terdapat 2 train di kilang yang beroperasi, dengan kapasitas gas masuk untuk diolah hanya 75% dari total kapasitas yang ada.

"Dulu kan daerah sini (Kilang Gas Bontang) dengan 8 train itu pernah menghasilkan ada 42 TCF, kan? Nah sekarang ini yang di Selat Makassar ini ada potensi 22 (TCF), separuhnya," ujar Arifin saat Kunjungan Kerja (Kunker)-nya ke Kilang Gas Bontang Badak NGL, Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024).

Faktanya bahwa, kilang tersebut saat ini belum sepenuhnya memanfaatkan kapasitas produksi yang tersedia, ditambah dengan rencana reaktivasi atau proses mengaktifkan kembali 1 train kilang gas di Bontang. Oleh karena itu, Arifin mewanti-wanti agar para investor gas di Indonesia tidak frustasi.

"Maka itu motivasi dari K3S (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) untuk bisa bekerja di sini harus kita jaga. Jangan ada frustasi, kabur. Habis kabur, nggak ada yang melanjutkan. Ditinggal, turun terus (produksi gas RI)," tegasnya.

Lebih lanjut, Arifin juga mengungkapkan bahwa pihaknya memastikan hasil pengolahan gas dari Kilang Bontang akan diserap oleh pasar ekspor dan saat ini pihaknya juga tengah mengusahakan hasil pengolahan gas di Kilang Gas Bontang bisa diserap untuk kebutuhan dalam negeri.

"Sebagian (produksi gas) akan jadi LNG, selama domestik belum ambil, itu kita komersialkan. Bisa ekspor, tapi nanti kita juga buat ketahanan pangan, nanti buat pupuk, dan apalagi industri yang berkembang. Pokoknya kalau dalam negeri bisa menghasilkan industri yang berbasis gas untuk bikin produk suatu yang menciptakan nilai tambah," tandasnya.

Asal tahu saja, berdasarkan data PT Badak NGL, saat ini kilang gas Bontang memiliki total 3 train yang bisa mengolah gas. 2 train diantaranya adalah Train G dan Train H yang memiliki kapasitas rata-rata 400 ribu mmscfd.

Sedangkan, 1 train lainnya yakni Train E diperuntukkan sebagai train yang siap beroperasi jika ada tambahan gas umpan untuk diproduksi di Kilang Gas Bontang di wilayah Kalimantan Timur. "Sekarang dua (train) jalan, satu (train) standby (yaitu train) E," imbuh Arifin.

Ke depannya, lanjut Arifin, akan ada 1 train lagi yang akan diaktifkan kembali untuk bisa menambah kapasitas kilang tersebut. Hal itu menyusul akan adanya produksi gas dari sumur Geng North-1 di Blok North Ganal sebanyak 1.200 mmscfd oleh perusahaan migas asal Italia yakni ENI.

"Kemudian (train) F-nya kita jalanin. Karena kan tambahan produksinya banyak. Bisa 1.200 mmscfd (dari Geng North) lagi nanti kalau sudah jadi (produksi)," tandas Arifin.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gas Dari Wilayah Ini Nyembur, RI Bisa Produksi LPG 400 Ribu Ton!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular