
RI Kaya Gas, SKK Migas Beberkan Buktinya

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa sejatinya Indonesia memiliki potensi sumber gas yang melimpah. Hal itu terbukti pada temuan eksplorasi selama 10 tahun terakhir ini lebih banyak ditemukan sumber gas jumbo.
Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro mengungkapkan, pihaknya menemukan sumber gas jumbo di dalam negeri bahkan sejak 1969 lalu, yakni berupa Liquefied Natural Gas (LNG) di Bontang dan Arun.
"Dibangun LNG plant pada saat hampir bersamaan di Arun dan Bontang dengan menggunakan skema hulu. Nah, itulah sebetulnya yang menjadi cikal bakal pasar gas di Indonesia," jelas Luky dalam acara Optimalisasi Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Percepatan Transisi Energi dan Sirkular Ekonomi, disiarkan daring, Kamis (8/8/2024).
Bahkan, dia menyebutkan, pada saat itu Indonesia lebih banyak mengekspor gas ke luar negeri dibandingkan untuk kebutuhan dalam negeri yang memang belum maksimal penyerapannya.
"Namun memang pada saat itu gas tersebut diekspor. Tentunya dengan adanya nilai tambah dari gas tersebut yang tidak hanya merupakan sumber energi, tetapi juga menjadi feedstock atau bahan baku," bebernya.
Luky menyebutkan bahwa permintaan gas dalam negeri pada saat itu tidak sebanding dengan produksi gas yang melimpah. Namun, ekspor gas memberikan tambahan untuk penerimaan negara.
"Jadi walaupun surplus menyumbang bagi penerimaan negara, tapi menunjukkan bahwa serapan gas domestik belum optimal. Tentunya tadi yang saya sebutkan salah satu nilai tambahnya, salah satu yang perlu dibangun ke depan adalah infrastruktur dari gas tersebut," imbuhnya.
Selain itu, melimpahnya gas di Indonesia, lanjut Luky, juga dibuktikan dengan temuan gas dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Dia menyebut, temuan sumber gas di Indonesia lebih banyak dibandingkan dengan temuan sumber minyak.
"Kalau kita lihat di sini bahwa temuan selama 10 tahun terakhir ini banyak di gas daripada di minyak. Ada beberapa temuan yang kita lakukan di hulu migas yang ternyata yang lupa dari sumber daya gas tersebut," jelasnya.
Bahkan, lanjut Luky, berdasarkan BP Outlook 2021 Reserve to Production Gas Indonesia itu adalah 2 kali lebih besar dibandingkan dengan minyak bumi.
"Ini merupakan kesempatan kita bersama mendorong kolaborasi untuk memberdayakan sumber daya gas kita ke depan," tandasnya.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Masa Depan Gas Alam Cair (LNG) RI Makin Nyata, Ini Buktinya!