Iran Bersiap Balas Dendam ke Israel, Putin Tiba-Tiba Beri Pesan Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah meminta Iran untuk menghindari jatuhnya korban sipil saat membalas Israel atas pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh. Rusia sendiri merupakan sekutu dekat Iran.
Melansir The Guardian, peringatan Putin dilaporkan disampaikan oleh Sergei Shoigu, mantan menteri pertahanan dan sekretaris dewan keamanan nasional Rusia, saat ia mengunjungi Teheran pada Senin, 5 Agustus lalu.
Shoigu mengatakan peringatan ini bukan celaan terhadap Iran, karena sebagian besar pimpinan Teheran bertujuan untuk menyerang target militer. Ia mengatakan Putin menggarisbawahi kekhawatiran Rusia bahwa tanggapan terhadap pembunuhan Haniyeh bisa menjadi tidak terkendali.
Hal ini bisa terkendali jika beberapa anggota poros perlawanan semi-negara Iran, termasuk Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon, meluncurkan serangan militer sendiri pada saat yang sama. Houthi sendiri telah menyerang bangunan tempat tinggal di Tel Aviv.
Seruan untuk menahan diri ini dari Putin kepada Iran kemungkinan akan digaungkan oleh banyak menteri luar negeri dari 57 negara di dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam sebuah pertemuan di Jeddah pada Rabu.
Pertemuan tersebut, yang diselenggarakan bersama oleh Iran dan Pakistan, akan menghasilkan kecaman bulat atas pembunuhan Haniyeh sebagai tindakan eskalatif dan ilegal oleh Israel, tetapi diplomat Iran juga akan berupaya untuk menghindari terisolasi oleh negara-negara Teluk Arab.
Upaya besar terakhir Iran untuk mendapatkan dukungan OKI terjadi pada pertemuan gabungan kelompok tersebut dengan Liga Arab pada November lalu, saat pertama kali presiden Iran saat itu Ebrahim Raisi mengunjungi Arab Saudi.
Saat itu Raisi membawa rencana 10 poin termasuk pembekuan hubungan diplomatik dengan Israel, peningkatan boikot perdagangan, larangan penjualan energi, larangan transfer senjata ke Israel dari pangkalan udara AS dan "mengirim konvoi kapal yang membawa bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina dari negara-negara Islam".
Namun, rencana aksi Iran sebagian besar tidak tercantum dalam komunike besar yang akhirnya berfokus pada kecaman keras terhadap Israel atas perilakunya di Gaza, perilaku yang kemudian dikutuk lebih lanjut oleh dewan keamanan PBB, pengadilan internasional, dan menyebabkan seruan surat perintah penangkapan dari jaksa pengadilan pidana internasional, Karim Khan.
(luc/luc)