
Houthi Buka Suara Yahya Sinwar Jadi Bos Hamas, Doakan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Milisi penguasa Yaman, Houthi, buka suara soal terpilihnya Yahya Sinwar sebagai pemimpin tertinggi Hamas menggantikan mendiang Ismail Haniyeh. Hal ini disampaikan Juru Bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, Rabu (7/8/2024).
Dalam pernyataannya, Abdulsalam mengatakan pihaknya memiliki harapan besar terhadap Sinwar. Ini terkait perlawanan antara Hamas dengan Israel, yang sedang menggempur wilayah Gaza untuk melawan milisi Palestina itu.
"Kami memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk memberikan dukungan dan bimbingan kepada pemimpin Sinwar untuk melaksanakan tanggung jawab ini dalam fase bersejarah konfrontasi dengan musuh Israel", katanya dalam sebuah pernyataan dikutip CNN International.
Sinwar, 61 tahun, merupakan pimpinan Hamas di Jalur Gaza. Ia dipandang oleh Israel sebagai dalang di balik serangan 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 warga Negeri Zionis.
Ia menggantikan Haniyeh yang terbunuh dalam sebuah serangan di Teheran, Iran. Baik Hamas dan Iran menuduh Israel sebagai dalang dari serangan yang menewaskannya itu.
Sinwar adalah mantan interogator. Di mana sejumlah analis Timur Tengah menggambarkannya sebagai orang yang sangat keras dengan tingkat "1000%".
"Dengan memilih Sinwar untuk memimpin Hamas, organisasi ini mengakhiri perbedaan antara pemimpin eksternal dan internal dan menghilangkan ilusi moderasi yang ada untuk mengungkapkan wajah sebenarnya," tulis seorang rekan senior di Carnegie Endowment, Aaron David Miller, dilansir The Guardian.
Hingga saat ini, Hamas masih terus berada dalam perang dengan Israel. Tel Aviv terus berniat menggempur wilayah Gaza sejak serangan 7 Oktober hingga sel-sel Hamas musnah.
Mengutip Hurriyeth Daily News, total warga Gaza yang tewas karena serangan Israel mencapai total 39.653. Sebanyak total 91.535 orang terluka sejak perang terjadi Oktober.
"Pasukan Israel menewaskan 30 orang dan melukai 66 lainnya dalam tiga 'pembantaian' terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir," kata Kementerian Kesehatan Gaza.
"Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka," tambah otoritas itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rudal Houthi Sukses Tembus Israel, Bos Hamas Blak-blakan Bilang Begini
