
Airlangga Sebut Negara Tetangga RI Mau Copy Kebijakan Jokowi Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan kepada Presiden Joko Widodo ada kebijakan RI yang mau ditiru Malaysia dan Singapura. Hal ini terkait dengan dua tetangga RI yang mau membangun juga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Johor, Malaysia.
"Tapi kami sampaikan KEK khusus berhasil menarik investasi dan (negara tetangga) melirik mau meng-copy kebijakan bapak presiden, ini sudah ditandatangani Perdana Menteri Lawrence Wong dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim hanya untuk compete dengan kita," kata Airlangga di peresmian pabrik anoda baterai litium di Kendal, Jawa Tengah, Rabu (7/8/2024).
Dari catatan CNBC Indonesia, Malaysia dan Singapura tengah membangun KEK lintas batas pertama di Asia Tenggara yang diberi nama Special Economic Zone Johor - Singapura. Kerja sama itu dilakukan pada 11 Januari 2024 lalu yang dilakukan Menteri Ekonomi Rafizi Ramli dan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong.
KEK ini rencananya akan mencakup aspek pengembangan energi terbarukan, prosedur perizinan perdagangan yang lebih mudah, hingga persoalan pembatasan. KEK tersebut akan mulai beroperasi pada September 2024.
Namun jika dilihat dari dari lokasi geografis, maka KEK tersebut akan berada dekat dengan KEK Indonesia, yaitu KEK Batam dan KEK Bintan. Sebagaimana diketahui, pemerintah membangun KEK Batam dan Bintan untuk menarik investasi di sekitar kawasan tersebut.
Dalam kesempatan itu juga Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menyinggung terkait persaingan KEK yang akan terjadi antara Indonesia dan negara tetangga.
"Kita akan memiliki pesaing dalam pengembangan KEK dari Johor dan Singapura, yang awal tahun ini ditandatangani corridor special economic zone, dimana Johor akan menyediakan lahan dan sumber energi yang kompetitif, Singapura mendukung kualitas SDM tinggi, terangnya.
Luhut pun mengatakan, sesuai arahan Jokowi, Indonesia siap berkompetisi, karena telah membangun kredibilitas dan kepercayaan kepada investor dari beberapa tahun terakhir.
"kami tidak takut bersaing dengan mereka karena kita punya modal kekuatan kredibilitas dan kepercayaan yang sudah kita bangun," kata Luhut.
(Emir Yanwardhana/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malaysia-Singapura Duet Bikin Kawasan Khusus, RI Gimana?