Internasional

Perang Arab di Depan Mata, Putin Kirim Ini ke Iran

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
06 August 2024 17:00
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat mengunjungi markas kampanyenya setelah pemilihan presiden di Moskow, Senin pagi, 18 Maret 2024. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko)
Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat mengunjungi markas kampanyenya setelah pemilihan presiden di Moskow, Senin pagi, 18 Maret 2024. (AP/Alexander Zemlianichenko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Potensi perang baru pecah di Arab semakin tinggi. Terbaru, Rusia dilaporkan mulai mengirimkan peralatan pertahanan udara dan radar canggih setelah Teheran meminta senjata kepada Kremlin.

Hal ini dimuat New York Times Senin, dikutip Times of Israel. Seorang anggota Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan pejabat lainnya disebut telah mengonfirmasi tersebut.

"Permintaan tersebut tidak hanya telah dibuat, tetapi pengiriman telah dimulai," muat laman itu, dikutip Selasa (6/8/2024).

Perkembangan tersebut terjadi saat Timur Tengah merasa gelisah karena mengantisipasi serangan langsung Iran terhadap Israel. Ini sebagai balas dendam atas dugaan pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli.

Iran mengatakan Israel harus "dihukum" atas pembunuhan Haniyeh dan telah bersumpah untuk mengambil tindakan. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa tanggapannya dapat membawa Timur Tengah yang bergolak lebih dekat ke perang habis-habisan.

Kelompok proksi Iran, Hizbullah, juga mengancam akan menyerang Israel dari Lebanon setelah pembunuhan pemimpin militernya Fuad Shukr. Komandan tinggi itu tewas dalam serangan di dekat Beirut minggu lalu yang diklaim oleh Israel.

Israel mengatakan siap untuk membela diri. Negara itu akan membalas setiap agresi.

Menurut laporan dari media Ynet, pada pertemuan hari Minggu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu berdiskusi dengan para kepala keamanan negara mengenai pilihan untuk menyerang Iran terlebih dahulu guna menggagalkan serangan yang akan segera terjadi sementara Senin. Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan negara tersebut harus siap untuk segera melakukan serangan jika terjadi serangan Iran.

Meski demikian, laporan Times tidak menyebutkan peralatan apa yang diminta Iran dari Rusia atau apa yang telah dikirimkan. Sebelumnya, Iran sudah memiliki beberapa sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia, meskipun Moskow sekarang memiliki sistem S-400 yang lebih canggih.

Perlu diketahui, pada bulan April, Iran melakukan serangan langsung yang belum pernah terjadi terhadap Israel yang dikatakannya sebagai balas dendam atas terbunuhnya seorang komandan senior angkatan darat dalam serangan Suriah yang dituduhkan dilakukan Israel. Gelombang sekitar 300 rudal dan pesawat nirawak hampir seluruhnya dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel bekerja sama dengan AS dan sejumlah sekutu serta negara-negara Arab di kawasan tersebut.

Pada saat itu, Israel tampaknya menanggapi dengan menyerang sistem S-300 di dekat lokasi nuklir di Iran. Meskipun Israel tidak mengonfirmasi masalah tersebut.

Laporan Times muncul saat media pemerintah Iran menerima pejabat Rusia. Presiden baru negara itu Masoud Pezeshkian bertekad untuk memperluas hubungan dengan Rusia seraya menyebutnya "mitra strategisnya".

"Rusia adalah salah satu negara yang telah mendukung bangsa Iran selama masa-masa sulit," kata Pezeshkian kepada Sergei Shoigu, sekretaris dewan keamanan Rusia, media pemerintah Iran melaporkan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Putin Turun Gunung di Timur Tengah, Respons Perang Arab

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular