Pertamina Siapkan BBM Baru Pengganti Bensin, Bisa Tekan Emisi & Impor!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Selasa, 06/08/2024 16:15 WIB
Foto: Infografis/ Bioetanol Pertamina/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pengembangan penggunaan energi yang lebih bersih melalui bioenergi, sebagai bahan bakar energi yang bisa mengganti Bahan Bakar Minyak (BBM).

SVP Technology Innovation Pertamina, Oki Muriza mengatakan, untuk mendorong terciptanya sentra ekonomi baru, salah satu dorongannya dengan memanfaatkan potensi bioenergi menjadi bahan bakar yang rendah sulfur seperti bioetanol dan biodiesel.

"Kita adalah negara agriculture yang sedang shifting ke negara industri. Jadi ada potensi agriculture di situ, nah kita melihat ada potensi bioenergy yang besar. Nah kita berusaha untuk me-utilize bioenergy ini yang memang sudah cocok dengan infrastruktur yang ada di Indonesia," jelas Oki kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Selasa (6/8/2024).


Adapun, untuk mendorong pemanfaatan bioenergi, Indonesia sudah menerapkan biodiesel yang berbasis minyak sawit (FAME) yang mana saat ini implementasinya sudah mencapai 35% untuk dicampur dengan BBM.

"Kita berusaha untuk melahirkan banyak bahan bakar nabati. Mulai dari biodiesel atau yang kita kenal dengan FAME yang saat ini sudah mencapai 35%," imbuhnya.

Seain itu, Pertamina juga sedang mengembangkan campuran BBM jenis bensin dengan bahan bakar nabati (BBN) bioetanol yang berbasis dari berbagai macam tumbuhan. Salah satu yang tengah didorong saat ini adalah pemanfaatan sorgum dan sampah pertanian untuk dibuat bioetanol.

"Kita juga sedang mengejar bahan bakar nabati lainnya seperti bioetanol yang bisa diproduksi dari bermacam bahan baku yang ada di Indonesia. Termasuk di situ baru-baru ini kami demonstration selama GIIAS adalah produksi bioethanol dari sampah pertanian, dari batang sorgum," bebernya.

Selain kedua bioenergi itu, Pertamina juga mengembangkan pemanfaatan minyak makan bekas untuk bisa dijadikan BBM yang berkelanjutan dan memiliki emisi yang rendah.

"Jadi minyak goreng bekas yang potentially memberikan penyumbatan di selokan air dan seterusnya. Tidak hanya dibuang itu kita bisa kumpulkan dan kita bisa produksi sustainable efficient fuel. Itu yang sedang kami kejar," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pertamina NRE Akuisisi 20% Saham Perusahaan EBT Filipina