Penjualan Mobil & Pakaian Anjlok, BPS Ungkap Alasannya!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
05 August 2024 13:03
Calon pembeli melihat mobil baru di Showroom Suzuki di Kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/2/2021). Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) atau pajak 0%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Calon pembeli melihat mobil baru di Showroom Suzuki di Kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Selasa (16/2/2021). Pemerintah memutuskan untuk memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) atau pajak 0%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia-Badan Pusat Statistik (BPS) menyoroti dua komponen dalam konsumsi rumah tangga yang alami situasi buruk, adalah pakaian dan transportasi. Ini juga menjadi alasan konsumsi rumah tangga di bawah 5% dalam tiga kuartal terakhir.

"Ini ditunjukkan indikator indeks perdagangan eceran riil yang melambat dan penjualan whole sale sepeda motor melambat jadi untuk transportasi dan pakaian," ungkap Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik, BPS, dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024)

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo menunjukkan penjualan motor pada kuartal II-2024 atau April-Juni mencapai 1,44 juta unit. Jumlah tersebut naik 4,21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sebaliknya, penjualan mobil ambruk 13,8% menjadi 192.944 unit pada periode April-Juni 2024.

Edy mengungkapkan penurunan konsumsi pada dua komponen itu juga disebabkan oleh pergeseran permintaan akibat Idul Fitri.

"Ini juga mempengaruhi polanya sehingga konsumsi untuk lebaran ada di kuartal I terutama mamin. Pakaian juga mungkin sebagian di kuartal I, jadi momentum lebaran ada pengaruhnya sedikit ke RT," terangnya.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article PDIP Mau Prabowo Stop Tambah Utang! Lah, Isi Kas Negara Pakai Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular