Foto Internasional

Angkat Senjata, Lautan Massa Houthi Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh

Reuters, CNBC Indonesia
Sabtu, 03/08/2024 11:40 WIB

Hamas Ismail Haniyeh tewas saat tengah beristirahat di kediamannya seusai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

1/5 Warga yang sebagian besar pendukung Houthi, memegang senjata api saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaam Yaman, Jumat (2/8/2024). (REUTERS/Khaled Abdullah)

Warga yang sebagian besar pendukung Houthi, memegang senjata api saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaam Yaman, Jumat (2/8/2024). (REUTERS/Khaled Abdullah)

2/5 Warga yang sebagian besar pendukung Houthi, memegang senjata api saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaam Yaman, Jumat (2/8/2024). (REUTERS/Khaled Abdullah)

Aksi unjuk rasa yang diikuti oleh ribuan orang tersebut sebagai bentuk solidaritas kepada warga Palestina atas tewasnya pemimpim Hamas, Ismail Haniyeh yang dibunuh pada Rabu (31/7) lalu di Taheran, Iran. (REUTERS/Khaled Abdullah)

3/5 Warga yang sebagian besar pendukung Houthi, memegang senjata api saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaam Yaman, Jumat (2/8/2024). (REUTERS/Khaled Abdullah)

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh diketahui tewas saat tengah beristirahat di kediamannya seusai menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian. (REUTERS/Khaled Abdullah)

4/5 Warga yang sebagian besar pendukung Houthi, memegang senjata api saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaam Yaman, Jumat (2/8/2024). (REUTERS/Khaled Abdullah)

Menurut sumber yang telah diberi pengarahan tentang hal tersebut, bom disembunyikan sekitar dua bulan lalu di wisma tamu tempat Haniyeh singgah. Lalu bom itu diledakkan dari jarak jauh saat ia berada di dalam kamarnya di sana. (REUTERS/Khaled Abdullah)

5/5 Warga yang sebagian besar pendukung Houthi, memegang senjata api saat melakukan aksi unjuk rasa di Sanaam Yaman, Jumat (2/8/2024). (REUTERS/Khaled Abdullah)

Pemerintah Iran dan Hamas mengatakan Israel melakukan pembunuhan tersebut. Israel sendiri bungkam, tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya. (REUTERS/Khaled Abdullah)