2025 Pemerintah Bakal Luncurkan Biodiesel B40 & Bioetanol

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
02 August 2024 15:40
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam acara uji coba dan uji jalan atau road test kendaraan dengan bahan bakar biodiesel campuran minyak sawit 40% (B40) di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Rabu, (27/7/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan pihaknya akan meluncurkan campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) yakni yang Bahan Bakar Nabati (BBN) yang berasal dari tetes tebu (bioetanol) dan minyak sawit (biodiesel) dengan konsentrasi campuran 40% (B40) pada tahun 2025 mendatang.

"Kita udah mulai masuk ke B35 Insya Allah tahun depan B40 udah bisa jalan, sudah ada kesepakatan. Kemudian juga kita akan coba nanti bietanol," jelas Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam paparan di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (2/5/2024).

Asal tahu saja, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan uji coba pemakaian B40 untuk sektor otomotif. Di tahun ini, pemakaian B40 sedang dilakukan uji coba untuk sektor non otomotif.

Hasilnya, kata Eniya, tidak tidak ada yang signifikan dibandingkan dengan B35. "Jadi dari daya maksimum kendaraan itu sama, lalu pemakaian B40 dengan kondisi B30 dan D10 itu tidak berdampak signifikan pada perubahan massa, volume, dimensi atau karet dalam materialnya itu tidak ada," ungkap Eniya dalam Special Dialogue Apkasindo Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi, Kamis (6/6/2024).

Bahkan, kata Eniya, pihaknya sudah memulai pemakaian B40 di sektor alat berat dan juga perkeretaapian dan angkutan laut. Di mana komposisinya B40 sebanyak 40% dan ada factor komposisi lain yaitu biodiesel 35% tetapi ditambah D5 dan B30 dengan D10.

"Nah ini kita tunggu hasilnya sampai dengan Desember. Untuk hasilnya kita harapkan segera bisa direalisasikan. Sehingga tahun depan bisa siap untuk all sektor pemakaian B40," tandas Eniya.

Perihal Bioetanol, Eniya juga mengatakan pihaknya masih berdiskusi mengenai program campuran bioetanol untuk BBM, apakah dimulai dari 2,5% dulu atau 5%. "Nah ini akan kita akselerasi, sedang dibahas ya, apakah goes to Bioetanol 5% atau E5 (Ethanol 5%) dulu, atau goes to Bioetanol 2,5% dulu, mungkin Pertamina sedang diskusi untuk hal ini, karena resource kita yang menyediakan bioetanol itu tidak banyak," kata dia dalam acara Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation and Circularity, dikutip Senin (8/7/2024).

Eniya membeberkan dari 13 industri bioetanol yang ada saat ini, setidaknya hanya 2 industri yang baru memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grade. "Nah ini kita ingin akselerasi industri juga, dari 13 industri bioetanol yang ada, hanya dua yang memenuhi kriteria untuk bisa masuk sebagai fuel grid, yang lain adalah food grid," kata dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wih, RI Bakal Uji Coba BBM Dicampur Sawit 40% Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular