Internasional

Hati-Hati Warga Bumi, Virus Mematikan Baru Muncul-2 Orang Meninggal

sef, CNBC Indonesia
Jumat, 02/08/2024 07:40 WIB
Foto: Ilustrasi Brasil (AP/Lucas Dumphreys)

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus mematikan baru kini muncul di Brasil. Ini terkait virus Oropouche, yang kini mencatat kematian pertama di negara itu.

Dilaporkan bagaimana dua wanita berusia 30 tahun dari negara bagian Bahia meninggal. Mereka menunjukkan gejala mirip dengan demam berdarah.


Sebenarnya virus Oropouche pertama kali terdeteksi di Trinidad dan Tobago pada tahun 1955. Namun kini, virus telah dilaporkan di beberapa wilayah Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Karibia.

Pihak berwenang di Brasil, Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), mengatakan bahwa lebih dari 7.700 kasus virus Oropouche telah terdeteksi tahun ini di lima negara. Meliputi Brasil, Bolivia, Peru, Kuba, dan Kolombia.

"Brasil sendiri telah mencatat 7.236 kasus pada tahun 2024," catat kementerian kesehatan dimuat AFP, Jumat (2/8/2024).

Virus Oropouche sendiri, merujuk menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), menyebabkan gejala yang mirip dengan demam berdarah. Seperti demam, nyeri otot, sendi kaku, sakit kepala, muntah, mual, menggigil, atau kepekaan terhadap cahaya,

Kasus yang parah dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam jiwa seperti meningitis. Hingga saat ini, tidak ada perawatan atau vaksin khusus untuk virus ini.

"Perlindungan terbaik adalah menghindari gigitan nyamuk dan agas saat berada di area yang terkena," muat PAHO.

"Itu termasuk menutupi kaki dan lengan, menggunakan pengusir serangga yang kuat, dan kelambu berjaring halus, karena agas dapat menembus kelambu tradisional," tambahnya.

Ancaman Wabah yang Lebih Luas?

Dibandingkan dengan virus lain dalam familinya, seperti demam berdarah dan chikungunya, virus ini dianggap kurang diteliti dan kurang dipahami. Sebuah tinjauan Lancet awal tahun ini menyebut virus ini sebagai "prototip penyakit yang terabaikan".

Tinjauan tersebut menambahkan bahwa virus "berpotensi muncul sebagai ancaman besar". Mengingat potensinya untuk menyebar luas dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

Laboratorium Castilletti mendeteksi dua kasus pertama yang pernah tercatat di Eropa. Ini terjadi pada dua penumpang yang tidak berhubungan yang kembali ke Italia dari perjalanan ke Kuba awal tahun ini.

"Karena tingginya jumlah wisatawan yang mengunjungi wilayah yang terkena dampak, kita dapat memperkirakan lebih banyak kasus di Eropa," katanya laboratorium itu.

"Para peneliti telah membunyikan alarm bahwa suhu yang lebih hangat yang didorong oleh perubahan iklim telah meningkatkan jangkauan nyamuk di seluruh dunia. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan potensi penyebaran virus seperti Oropouch," kata Castilletti menyebut salah satu masalah dunia saat ini akibat pemanasan global yang kerap diperingatkan analis bisa menjadi sumber "kiamat" bagi warga bumi.

"'Harapkan hal yang tidak terduga seperti yang seharusnya diajarkan oleh epidemi Covid-19 kepada kita," tambahnya.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Kembali Kecam Gubernur The Fed Hingga Ancam Brasil