Harga Cabai Rawit Merah di Jakarta Rp100.000, Petani Banderol Segini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
Kamis, 01/08/2024 13:18 WIB
Foto: Harga cabai masih menjadi komoditas yang mengalami kenaikan pada Jumat (1/12). Harga cabai merah dan cabe rawit telah mengalami kenaikan dari beberapa minggu lalu. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC IndonesiaHarga cabai rawit merah terpantau mahal. Bahkan, di Jakarta harganya mencapai Rp100.000 per kg.

Informasi Pangan Jakarta melaporkan, harga rata-rata eceran cabai rawit merah hari ini Kamis (1/8/2024) mencapai Rp87.882 per kg. Harga tertinggi mencapai Rp100.000 per kg di Pasar Baru Metro Atom dan terendah Rp75.000 per kg di Pasar Jembatan Lima.

Sementara Panel Badan Pangan menunjukkan, harga cabai rawit merah hari ini naik Rp240 ke Rp69.470 per kg. Sepekan lalu, 25 Juli 2024, harganya masih di Rp67.550 per kg.


Harga tersebut adalah rata-rata nasional harian di tingkat pedagang eceran. Harga tertinggi mencapai Rp137.260 per kg, terjadi di Papua Tengah. Sementara harga terendah nasional hari ini di Rp49.040 per kg, terjadi di Sumatra Utara.

Lantas, bagaimana harga cabai rawit merah di tingkat petani?

Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI), Tunov Mondro Atmodjo mengatakan, harga cabai rawit merah di tingkat petani sejak hampir tiga pekan yang lalu berfluktuasi dan mengalami kenaikan yang cukup tinggi, sehingga menyebabkan harga cabai rawit merah di konsumen ikut terkerek naik.

Saat ini, katanya, harga cabai rawit merah di tingkat petani berada pada level Rp52.000 per kg, setelah sebelumnya sempat melonjak ke harga Rp65.000 per kg. Sedangkan harga normalnya, lanjut dia, sesuai dengan Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yakni Rp32.000 per kg.

"Cabai rawit merah sejak hampir tiga pekan terakhir ini memang ada kenaikan yang cukup tinggi. Di petani itu fluktuasinya juga sangat tinggi, sekitar Rp45.000 sampai tertinggi kemarin sempat Rp65.000 per kg. Tapi tiga hari terakhir ini sudah ada penurunan, ada koreksi harga, sampai semalam di tingkat petani sekitar Rp52.000 plus minus Rp2.000 per kg. Itu sudah mulai turun," kata Tunov kepada CNBC Indonesia, Kamis (1/8/2024).

Tunov menjelaskan, lonjakan dan fluktuasi harga itu terjadi karena sentra produksi cabai rawit merah di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami kekeringan ekstrim akibat kemarau. Sehingga, banyak tanaman cabai milik para petani yang mati dan terjadi gagal panen.

Padahal, lanjut dia, seharusnya di bulan Juni-November itu masa panennya sentra produksi cabai di wilayah Jawa Timur dan NTB. Namun, dengan akibat musim kemarau ekstrim, ribuan ton cabai rawit merah terpaksa hilang akibat gagal panen.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Tanah di Daerah Jakarta Ini Tembus Rp 300 Juta Per M2