Internasional

Komen Pembunuhan Haniyeh Dihapus Paksa Facebook, PM Malaysia Ngamuk

luc, CNBC Indonesia
01 August 2024 12:37
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, depan, tiba di kantor perdana menteri di Putrajaya, Malaysia pada hari pertamanya Jumat, 25 November 2022. AP/
Foto: Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, depan, tiba di kantor perdana menteri di Putrajaya, Malaysia pada hari pertamanya Jumat, 25 November 2022. AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menuduh Meta Platforms pengecut setelah unggahan Facebook-nya tentang pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dihapus. Ini adalah perseteruan terbaru pemerintahnya dengan perusahaan tersebut terkait pemblokiran konten.

Malaysia, negara mayoritas Muslim, mendukung perjuangan Palestina. Anwar telah mengunggah rekaman video percakapan teleponnya dengan seorang pejabat Hamas untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh, namun unggahan itu kemudian dihapus.

Pembunuhan Haniyeh di Iran pada Rabu (31/7/2024) menambah kekhawatiran bahwa konflik di Gaza bisa berkembang menjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah. Anwar, yang bertemu dengan Haniyeh di Qatar pada bulan Mei, menyatakan bahwa ia memiliki hubungan baik dengan kepemimpinan politik Hamas, tetapi tidak ada hubungan pada tingkat militer.

"Biarlah ini menjadi pesan yang jelas dan tegas kepada Meta: Hentikan tindakan pengecut ini," tulis Anwar di halaman Facebook-nya, Kamis (1/8/2024).

Meta tidak segera menanggapi permintaan komentar, dan Kementerian Komunikasi Malaysia mengatakan akan menangani masalah ini dalam konferensi pers.

Sebelumnya, Malaysia telah mengeluhkan kepada Meta tentang penghapusan konten, termasuk liputan media lokal tentang pertemuan terakhir Anwar dengan Haniyeh, yang kemudian dipulihkan.

Meta sebelumnya menyatakan bahwa mereka tidak secara sengaja menekan suara-suara di platform Facebook dan tidak membatasi konten yang mendukung Palestina. Meta telah menetapkan Hamas sebagai "organisasi berbahaya" dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut.

Mereka juga menggunakan kombinasi deteksi otomatis dan tinjauan manusia untuk menghapus atau memberi label pada konten visual yang grafik.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waspada Ekonomi Loyo, Anwar Ibrahim Siapkan Senjata Ampuh Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular