Infrastruktur Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI, Ini Buktinya!

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
31 July 2024 17:25
Suasana jalan tol khusus masuk Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merampungkan pembangunan Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Jalan tol ini menghubungkan ruas Tol Cipali KM 89+125 hingga ruas Pantai Utara sepanjang 37,5 kilometer.
Pemrakarsa Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban adalah konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan kepemilikan 50 persen, PT Surya Semesta Internusa Tbk (25 persen), PT Daya Mulia Turangga (10 persen), serta PT Jasa Sarana (10 persen).(CNBC Indonesaia/ Tri Susilo)
Foto: Suasana jalan tol khusus masuk Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, Jumat (17/12/2021). (CNBC Indonesaia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Transportasi turut membantu mobilitas manusia, barang, serta distribusi logistik. Transportasi juga menjadi elemen penting dalam perkembangan suatu wilayah dan geliat perekonomian.

Pembangunan infrastruktur transportasi yang memadai dapat meningkatkan efisiensi biaya mobilitas manusia dan barang kemudian berujung pada meningkatnya daya saing produk serta kinerja perekonomian. Di negara-negara maju jelas terlihat, kemajuan perekonomian ditopang oleh infrastruktur transportasi yang memadai.

Perkembangan infrastruktur transportasi semacam itu pun terjadi di Indonesia selama era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Keterlibatan pemerintah dalam memajukan sektor ini menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Sejak 2014 hingga akhir 2023 pemerintah sudah menambah jumlah infrastruktur sebanyak 21 stasiun kereta api (dari 586 jadi 607), 20 bandar udara (dari 237 jadi 257), dan 295 pelabuhan (dari 300 jadi 595). Ada juga pembangunan 63 pelabuhan penyeberangan (dari 115 jadi 223).

Selain pembangunan baru, pemerintah sudah melakukan perbaikan di berbagai macam infrastruktur yang sudah ada, baik itu stasiun kereta api, bandara, hingga terminal Tipe A. Artinya mesti tidak menambah jumlah, fasilitas-fasilitas transportasi umum ini menjadi lebih baik dan layak digunakan masyarakat.

Pembangunan infrastruktur transportasi umum yang paling membanggakan adalah pembangunan moda transportasi baru seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh, Mass Rapid Transit (MRT), dan Light Rapid Transit (LRT).

Data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menunjukkan bahwa penyelesaian proyek infrastruktur memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi regional. Akses yang lebih baik ke pusat-pusat ekonomi meningkatkan daya saing daerah, mengundang investasi sektor swasta, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi belakangan ini dan masa mendatang tidak lagi Jawa Sentris, melainkan Indonesia Sentris. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan pelabuhan dan kereta api di Makassar.

"Kebijakan pembangunan infrastruktur transportasi yang kita lakukan dengan tujuan mempersatukan Indonesia," kata dia.

Dia menambahkan, pembangunan infrastruktur transportasi belakangan ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak. Hal ini dikarenakan pentingnya pembiayaan kreatif untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi di Tanah Air. 


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bawa Kemajuan, Simak Refleksi & Catatan 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular