RI Gaet China Lagi, Kali Ini Buat Gali Minyak

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
30 July 2024 15:30
Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)
Foto: Pompa angguk Wilayah Kerja (WK) Rokan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). (CNBC Indonesia/Pratama Guitarra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan kerja sama Indonesia dengan perusahaan migas China terkait upaya peningkatan produksi migas semakin intensif.

Adapun, Direktorat Jenderal Migas, SKK Migas, dan Pertamina Hulu Energi berkolaborasi mendorong teknologi serta berbagai upaya peningkatan cadangan dan produksi migas dari China untuk diterapkan di Indonesia.

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ariana Soemanto menjelaskan dari 5 fokus area eksplorasi Indonesia Timur, terdapat dua area yaitu Area Buton dan Area Timor, yang terdapat partisipasi perusahaan migas China yaitu Sinopec dan Petrochina.

"Dua area tersebut telah ditetapkan sebagai area joint study pada Juni 2024. Setelah nanti joint study selesai, selanjutnya penawaran langsung wilayah kerja migas (WK), penetapan pemenang WK dan eksplorasi migas," ungkap Ariana dikutip Selasa (30/7/2024).

Selain joint study area, Kementerian ESDM tahun ini juga telah melelang lima blok migas yang ditawarkan pada perhelatan Indonesia Petroleum Association (IPA) 2024 bulan Mei 2024 lalu. Dari perusahaan yang submit, terdapat juga partisipasi dari perusahaan China.

"Nanti pada waktunya akan diumumkan. Joint study dan lelang blok migas ini merupakan bagian dari strategi untuk penemuan cadangan migas," ujar Ariana.

Sedangkan terkait dengan peningkatan produksi, salah satu perusahaan China yaitu Sinopec sedang proses kerja sama dengan Pertamina untuk penerapan teknologi dan upaya peningkatan produksi pada lima kandidat lapangan migas Pertamina.

Opsi mekanismenya melalui Kerja Sama Operasi (KSO) model baru/modifikasi antara Pertamina dan Sinopec, yang berdasarkan evaluasi merupakan skema yang lebih cepat, fleksibel, dan tetap menarik.

Saat ini statusnya sedang proses izin pembukaan data migas, kemudian confidentiality agreement (CA) antara Pertamina-Sinopec. Selanjutnya pengiriman Tim Teknis Sinopec untuk studi ke 5 lapangan Pertamina dalam rangka menentukan pilihan lapangan dan teknologi yang akan diterapkan per lapangan.

"Hal tersebut sesuai arahan Bapak Menteri ESDM, bahwa Direktorat Jenderal Migas, SKK Migas dan Pertamina agar kolaborasi mendorong kerjasama dengan perusahaan China ini berjalan lebih cepat," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tunggu Waktu 4-6 Tahun, Tanda-tanda Produksi Minyak RI Bakal Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular