Internasional

Misi Rahasia Netanyahu ke AS, Minta Restu Perang di Negara Ini

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 July 2024 21:50
Israeli Prime Minister Benjamin Netanyahu addresses a joint meeting of Congress at the U.S. Capitol in Washington, U.S., July 24, 2024. REUTERS/Craig Hudson
Foto: REUTERS/Craig Hudson

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) disebut telah memberikan dukungan penuh Israel untuk memperluas perang di Lebanon. Hal ini disampaikan oleh mantan pejabat intelijen dan keamanan Israel Yuval Malka kepada media Ibrani pada Kamis (25/7/2024).

Dalam pernyataannya, Malka menyebut Washington telah memberikan lampu hijau kepada Presiden Israel Benjamin Netanyahu untuk perang di Lebanon.

"Menurut informasi yang saya terima dari delegasi dan apa yang saya ketahui, Netanyahu telah menerima legitimasi penuh di Amerika Serikat untuk melancarkan perang di Lebanon," kata Malka mengatakan kepada media Channel 14 Israel, seperti dikutip The Cradle.

"Ketika dia tiba di negara itu, dia diharapkan menuju 'Al-Bur' di Al-Kiryah, dan dari sana dia akan memulai perang di Lebanon," tambahnya, mengacu pada kompleks militer yang menampung markas besar berbagai korps tentara Israel.

Netanyahu sendiri telah mengunjungi Washington minggu ini untuk berpidato di Kongres dan berbicara dengan para pejabat AS.

Amir Bohbot, editor militer dan analis pertahanan senior untuk situs berita Israel Walla, mengatakan tentara Israel telah memberi isyarat kepada pemerintah bahwa waktunya sudah tepat untuk memperluas perang melawan Lebanon.

"Tentara Israel bersiap untuk manuver darat besar-besaran di Lebanon dan memperingatkan: Setiap penundaan akan menguntungkan Hizbullah jika ada kemajuan dalam negosiasi pembebasan sandera," katanya.

"Tentara Israel mengirimkan sinyal kepada pemerintah - kami berada di puncak persiapan untuk perang di utara, dan sekarang adalah waktu yang tepat," tambahnya.

Mengutip sumber, Bohbot mengatakan, "penundaan selama satu atau dua tahun lagi akan mengarah pada rehabilitasi dan penyelarasan Hizbullah dan semua pihak," dan bahwa "pencapaian tentara Israel akan sia-sia ... Hizbullah akan kesulitan meluncurkan kampanye melawan Israel tanpa dua komandan divisi [yang baru-baru ini dibunuh oleh Israel]."

"IDF mengonfirmasi bahwa pasukan yang dilatih untuk misi manuver darat di Lebanon, termasuk pasukan yang telah memperoleh pengalaman signifikan di Jalur Gaza, meningkatkan kompetensi IDF ke tingkat yang sangat tinggi," tambahnya.

Sementara itu, surat kabar berbahasa Ibrani Makan melaporkan bahwa angkatan laut Israel mengadakan upacara penerimaan pada Rabu untuk dua kapal pendarat baru buatan AS di pangkalan angkatan laut di Haifa.

Sistem tempur akan dipasang pada kedua kapal sebelum mulai beroperasi di "beberapa medan tempur."

Meskipun Bohbot berkomentar demikian, surat kabar Maariv melaporkan pada Rabu bahwa tentara Israel mulai kehilangan kesiapannya untuk melancarkan perang habis-habisan melawan Lebanon dan Hizbullah karena pasukannya telah kelelahan setelah hampir 300 hari bertempur di Gaza.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Netanyahu Serang Lebanon, Hizbullah Balas Hujani Israel dengan Roket

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular