Duh! Konsumsi Protein Orang RI di Bawah Kamboja dan Myanmar, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat, asupan protein masyarakat Indonesia dalam posisi yang mengkhawatirkan, di mana saat ini posisi asupan protein Indonesia berada di 62,3 gram per kapita per hari. Padahal, Indonesia dianugerahi laut yang begitu luas dan memiliki komoditas perikanan yang beragam.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistyo menyebut posisi asupan protein Indonesia saat ini masih di bawah Kamboja, Thailand, dan bahkan Myanmar dan Vietnam yang berada di 94,4 gram per kapita per hari.
"Asupan protein masyarakat Indonesia saat ini berada di posisi 62,3 gram (per kapita per hari). Posisi ini lebih rendah dibandingkan dengan Kamboja (63,6 gram per kapita per hari), Thailand (66,5 gram per kapita per hari), bahkan Vietnam ini paling tinggi di kawasan ASEAN berada di 94,4 gram (per kapita per hari)," kata Budi dalam Konferensi Pers Kinerja KKP Semester I-2024 di Jakarta, Jumat (26/7/2024).
Sementara itu, negara yang memiliki asupan protein tertinggi adalah China, dengan asupan protein sebanyak 121,7 gram per kapita per hari. Diikuti Amerika Serikat (AS) 109,6 gram per kapita per hari, dan Norwegia 101,2 gram per kapita per hari.
Ia pun menyayangkan asupan protein Indonesia terbilang masih rendah, meski sumber daya alam yang melimpah.
"Kita yang diberikan oleh yang maha kuasa laut dan ikan yang berlimpah justru asupan proteinnya masih berada di posisi 62,3 gram (per kapita per hari). Untuk itu, harus kita manfaatkan seoptimal mungkin," ucapnya.
Adapun salah satu upaya yang dilakukan KKP untuk meningkatkan asupan protein masyarakat dalam mewujudkan generasi emas Indonesia 2025, lanjutnya, adalah dengan melakukan ekstraksi protein yang ada di ikan ke bahan baku makanan dan minuman.
"Jadi meningkatkan konsumsi ikan untuk meningkatkan asupan protein masyarakat (salah satunya) dengan fortifikasi. Fortifikasi dengan teknologi yang sudah semakin berkembang, ikan itu diambil ekstrak proteinnya, kemudian dicampurkan dengan bahan baku. Bisa dicampurkan ke makanan atau minuman," terang dia.
"Jadi mereka makan, contohnya jajanan anak sekolah itu cilok. Kalau kita fortifikasi bahan bakunya, dia sudah mendapatkan asupan protein tanpa memakan langsung ikannya. Seperti diekstraksi ke tepung dan lain sebagainya," imbuh Budi.
Lebih lanjut, ia merinci posisi asupan protein di berbagai negara, sebagai berikut:
China, dengan asupan protein 121,7 gram per kapita per hari- Amerika Serikat, dengan asupan protein 109,6 gram per kapita per hari
- Norwegia, dengan asupan protein 101,2 gram per kapita per hari
- Vietnam, dengan asupan protein 94,4 gram per kapita per hari
- Malaysia, dengan asupan protein 89,1 gram per kapita per hari
- Spanyol, dengan asupan protein 94,3 gram per kapita per hari
- Jepang, dengan asupan protein 82,9 gram per kapita per hari
- Korea Selatan, dengan asupan protein 78,5 gram per kapita per hari
- Myanmar, dengan asupan protein 78,3 gram per kapita per hari
- Filipina, dengan asupan protein 73,1 gram per kapita per hari
- Thailand, dengan asupan protein 66,5 gram per kapita per hari
- Kamboja, dengan asupan protein 63,6 gram per kapita per hari
- Indonesia, dengan asupan protein 62,3 gram per kapita per hari
(wur)