
Luhut Ungkap Rencana Peluncuran BBM Baru, Ini Bocorannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan buka suara perihal rencana pemerintah yang akan meluncurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru. Diketahui sebelumnya, pemerintah berencana meluncurkan BBM jenis solar baru pada 1 September 2024.
Luhut menegaskan, sejatinya, ini bukan BBM baru melainkan BBM dengan kualitas yang lebih baik yakni Euro 4 dan Euro 5. "Kita mau standar ke situ. Tapi kan anunya refinery nya harus diperbaiki. Karena refinery kita itu lama kan jadi harus ada penyesuaian sana sini," ungkap Luhut di Acara Peluncuran Golden Visa, di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Luhut menyadari selama ini, BBM yang ada di Indonesia masih memiliki sulfur tinggi atau mencapai 500 ppm. Maka dari itu, diperlukan adanya penurunan sulfur. Yang jelas, peluncuran BBM rendah sulfur ini akan dilakukan secara bertahap atau tidak langsung secara serentak di semua SPBU milik PT Pertamina (Persero).
"Pilihannya bioetanol atau nanti anu nya Pertamina di refurbished sehingga nanti mereka memproduksi bensin yang low sulfur," ungkap Luhut.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga mengatakan Pemerintah akan mulai melakukan sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran pada 1 September 2024. "Iya (September), jadi saya minta untuk sosialisasi dulu. Tapi tidak ada pembatasan BBM, sosialisasi agar tepat sasaran," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, dikutip Rabu (17/7/2024).
Adapun, dia mengatakan hal itu juga menjadi keputusan rapat koordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Selasa (16/7/2024) siang.
Lebih lanjut, program penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran itu akan dilakukan bersamaan dengan penerapan program rendah sulfur sesuai standar Euro 4. "Kalau Euro 4 itu harus rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17," tegasnya.
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan skenario-skenario penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Hasil rapat dengan tiga menteri tersebut pun akan ia sampaikan terlebih dahulu ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sambil menekankan tidak ada pembatasan penyaluran BBM.
"Ya, tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Pak Presiden. Ini skenario terkait dengan program, tapi tidak ada pembatasan," tutupnya.
Asal tahu saja, pembatasan pembelian BBM bersubsidi menjadi ramai diperbincangkan masyarakat usai sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berencana akan melakukan pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada 17 Agustus mendatang.
Meluncur di 3 SPBU
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), Taufik Adityawarman menyatan, bahwa rencananya, produk BBM baru itu akan dijual di 3 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta terlebih dahulu.
"3 SPBU dulu di Jakarta. Ambil dari (kilang) Balongan, kan Balongan udah duluan bisa ultra low sulphur," jelasnya saat ditemui di Gedung Grha Pertamina, Jakarta, Rabu (17/7/2024).
KPI, kata Taufik, siap menghadirkan produk BBM baru dengan sulfur rendah itu. Alasannya, saat ini kilang milik Pertamina sudah bisa memproduksi sebanyak 900 ribu barel per bulan untuk spesifikasi BBM diesel dengan sulfur 50 PPM tersebut.
Namun, masih menjadi misteri, apakah BBM jenis baru yang akan dikenalkan oleh pemerintah tersebut akan disubsidi oleh pemerintah atau tidak.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Punya Produk BBM Baru, Ini Kata Pertamina
