Jualan Mobil Lewat Online Makin Marak, Nasib Diler Makin Terancam?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
24 July 2024 20:25
Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Seorang pengunjung melihat mobil-mobil bekas yang dijual di Mangga Dua Square pada Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Tangerang, CNBC Indonesia - Tren masyarakat dalam membeli kendaraan secara online nyatanya belum begitu tinggi. Pabrikan mengungkapkan bahwa banyak masyarakat yang riset produk secara online, namun akhirnya membeli secara offline dengan mendatangani Diler.

"Yang terjadi di industri otomotif ada yang namanya ROPO atau research online purchase offline, jadi costumer behavior di Indonesia sekarang riset dulu sebelum melakukan pembelian produk. Let's say otomotif, dia riset produknya seperti apa, spesifiknya, harga dan valuenya seperti apa," kata Chief Operating Officer MG Motor Indonesia Donald Rachmat di GIIAS 2024 di ICE BSD, Rabu (24/7/2024).

Berbeda dengan beberapa tahun lalu dimana banyak calon konsumen yang mencari informasi awalan dengan mendatangi Diler. Saat ini informasi yang bertebaran secara online bisa dimanfaatkan dengan utuh.

"Setelah riset online mereka interest dan akan hadir di offline store kami untuk test drive, untuk melihat desain produk seperti apa, spesifikasi, dan harapannya dilayani sales costumer kami yang terlatih, harapannya kita bisa undang mereka jadi bagian dari pelanggan," sebut Donald.

Diler BMW Premium Selection Pertama Luminary Used Car (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Diler BMW Premium Selection Pertama Luminary Used Car (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Diler BMW Premium Selection Pertama Luminary Used Car (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Karenanya kombinasi antara online dan offline akan sangat berarti dalam berjualan kendaraan. Isu kiamat Diler tidak menjadi kekhawatiran bagi brand mobil untuk membuka diler-diler baru.

"Akan bersinergi online dan offline di Diler, karena gimanapun Indonesia negara yang sangat luas, kehadiran secara fisik akan sangat membantu tapi ngga mungkin cover seluruh Indonesia yang luas dan itu akan dicover strategi marketing di online dan sosial media," ujar Donald.

Alih-alih menutup diler karena isu 'kiamat' diler ataupun sepinya penjualan offline, MG justru membuka beberapa diler diantaranya di BSD, Puri, Pluit, Bogor, Denpasar hingga Batam.

"Saat ini ada 23 Diler. Jadi ada 11 yang baru saja kita buka, kemudian sampai akhir tahun kita akan double, dari yang ada sekarang 23 diler ke 50 Diler, itu seluruh Indonesia terutama kota besar di Jabodetabek area," kata Donald.


(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diler Banting Harga Mobil Ini, Kena Diskon Rp50 Juta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular