
LCGC Bakal Naik Harga, Bos Pabrikan Mobil Jepang di RI Buka Suara

Tangerang, CNBC Indonesia - Pemerintah tengah mempertimbangkan untuk menyesuaikan harga mobil di kelas low cost green car (LCGC) melalui penyesuaian Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Merespons hal itu, 3 pabrikan mobil asal Jepang yang memiliki produk LCGC di dalam negeri pun buka suara. Yaitu Daihatsu, Toyota, dan Honda.
Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sri Agung Handayani terus memantau perkembangan situasi dari potensi perubahan pajak-pajak yang kemungkinan berlaku. Daihatsu sendiri memiliki porsi penjualan besar lewat produk LCGC yakni Sigra dan Alya.
"Kita tunggu aja, setiap kebijakan pemerintah pasti matang dalam meng-consider semua kebijakan yang akan diberlakukan karena kita anggota Gaikindo juga banyak diajak bicara tiga Kementerian, yaitu Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan terkait pemberi regulasi dalam hal ini Kementerian Keuangan," katanya saat ditemui di lokasi GIIAS 2024, Rabu (24/7/2024).
Sementara itu Direktur Marketing Toyota Anton Jimmy Suwandi mengungkapkan belum menerima secara resmi kebijakan dari pemerintah kemungkinan harga mobil LCGC ini bakal naik. Seperti diketahui, Toyota memiliki line up Agya dan Calya.
"Sampai saat ini kita belum dengar draftnya, segala sesuatu bisa terjadi, tapi kita lihat lagi produk apa yang bisa mendukung rendahnya emisi, dan LCGC salah satu produk yang bisa mendukung itu, kedua dukung produksi nasional, LCGC TKDN di atas 90% jadi sangat mendukung industri nasional," kata Anton dikutip Rabu (24/7/2024).
Meski demikian, pemerintah perlu mempertimbangkan secara hati-hati dalam menaikkan pajak LCGC. Pasalnya, ada potensi segmen ini bakal dengan mudah terkontraksi.
"Ini segmen sensitif, bener-bener low entry, pembeli pertama, jadi mesti memberi kesempatan ke pembeli ini, ngga bisa pembeli pertama disuruh beli produk yang lain, jadi mereka beli kesempatan ke LCGC lah," kata Anton.
Sementara itu dari Honda, PR & Digital Strategy Senior Manager PT Honda Prospect Motor Yulian Karfili pemerintah bakal mempertimbangkan banyak hal sebelum melahirkan sebuah regulasi. Honda sendiri memiliki line up Brio.
"Pasti pertimbangannya banyak kalau government buat suatu regulasi, pertimbangan mendorong pertumbuhan pasar, pertimbangan alih teknologi dll semuanya selalu dipertimbangkan dan kami merasa itu selalu diupayakan agar seimbang gimana teknologi, tapi market tetep tumbuh," kata Yulian.
"LCGC memang salah satu kebijakan yang membuat pasar tumbuh dengan cukup besar 400 ribuan ke 1 juta karena LCGC, dan memang rasio kepemilikan mobil di Indonesia itu masih kecil jadi masih banyak orang yang berpotensi beralih roda dua ke roda empat," lanjutnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengindikasikan bakal menaikkan harga mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC). Pasalnya, program yang sudah berjalan ini sudah berjalan selama 10 tahun lebih tanpa penyegaran berarti.
"LCGC karena pada dasarnya itu program ramah lingkungan, maka itu kami bisa perluas dan juga kami sekarang sedang menghitung seberapa besar kenaikan dari unit LCGC," katanya saat ditemui pada ajang GIIAS 2024, Kamis (18/7/2024).
LCGC atau program Kendaraan Bermotor Roda Empat Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) dibentuk pada tahun 2013 silam, tujuannya untuk menyediakan kendaraan harga terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah, serta bermesin ramah lingkungan.
"Jadi produsen yang mengikuti program LCGC itu berapa besar mereka bisa menaikkan harga. LCGC sedang kami hitung, LCGC itu ramah lingkungan," ujar Agus.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Innova Tumbang Lawan Sigra Jadi Mobil Terlaris, Bos Toyota Buka Suara