
ESDM Buka-Bukaan Soal Pembatasan & Peluncuran BBM Baru, Ini Siasatnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa pemerintah menginginkan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia tepat sasaran sekaligus pemerintah juga menginginkan penyediaan BBM yang lebih 'bersih' atau memiliki sulfur rendah.
Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana. Dadan mengungkapkan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan skema penyaluran BBM yang tepat sasaran.
"Kami, satu, ingin meningkatkan tepat sasaran sekaligus kita ingin menyediakan BBM yang lebih bersih. Ini yang tepat sasaran dalam jangka pendek itu ingin kita lakukan upaya-upaya. Bukan untuk memindahkan bola ke pemerintahan baru. Karena ini dieksekusi tadi secara lebih cepat," ujar Dadan kepada CNBC Indonesia dalam program Coffee Morning, di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Adapun, dia mengatakan saat ini, untuk implementasi penggunaan BBM yang lebih bersih sudah didukung oleh ketersediaan bahan bakar oleh PT Pertamina (Persero). Dadan memastikan perhitungan agar penyediaan BBM tersebut bisa diimplementasikan.
"Bahan bakarnya sudah siap di Pertamina, sudah ada, hitungannya sudah jelas kapan kita akan mulai. Dari sisi infrastruktur semuanya sudah kita hitung," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah akan mulai melakukan sosialisasi penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran pada 1 September 2024.
"Iya (September), jadi saya minta untuk sosialisasi dulu. Tapi tidak ada pembatasan BBM, sosialisasi agar tepat sasaran," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, dikutip Selasa (23/7/2024).
Adapun, dia mengatakan hal itu juga menjadi keputusan rapat koordinasi dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Selasa (16/7/2024) siang.
Lebih lanjut, program penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran itu akan dilakukan bersamaan dengan penerapan program rendah sulfur sesuai standar Euro 4. "Kalau Euro 4 itu harus rendah sulfur, dan tanggalnya bukan tanggal 17," tegasnya.
Airlangga mengatakan bahwa pemerintah saat ini juga tengah mempersiapkan skenario-skenario penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran. Hasil rapat dengan tiga menteri tersebut pun akan ia sampaikan terlebih dahulu ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sambil menekankan tidak ada pembatasan penyaluran BBM.
"Ya, tentu kita sedang mempersiapkan skenario dan nanti skenarionya dilaporkan dulu ke Pak Presiden. Ini skenario terkait dengan program, tapi tidak ada pembatasan," tutupnya.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menko Airlangga Ungkap Program Baru BBM, Dimulai 1 September 2024!
