
Parlemen Israel Ngamuk, Mau Cap Badan Bantuan PBB sebagai Teroris

Jakarta, CNBC Indonesia - Parlemen Israel (Knesset) pada Senin (22/7/2024) memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang (RUU) yang menyatakan organisasi bantuan PBB untuk Palestina, UNRWA, sebagai organisasi teroris. Hal ini terjadi saat Tel Aviv menuding petugas lembaga itu bekerja sama dengan Hamas untuk menyerang Israel.
Dalam sebuah keterangan di layanan informasi Knesset, RUU tersebut disetujui dalam pembahasan pertama dan akan dikembalikan ke komite urusan luar negeri dan pertahanan untuk pembahasan lebih lanjut. Sponsor RUU tersebut, Yulia Malinovsky, menggambarkan UNRWA sebagai kolom kelima dalam daftar organisasi teroris Israel.
"RUU tersebut, yang didukung oleh 42 anggota Knesset, dan enam menentang, menetapkan bahwa "Undang-undang Anti-Terorisme" berlaku untuk UNRWA, dan semua komunikasi dan hubungan antara Israel dan warga negaranya serta UNRWA harus dihentikan," tulis rancangan itu sebagaimana diberitakan media Palestina, WAFA.
UNRWA memberikan bantuan pendidikan, kesehatan dan logistik kepada jutaan warga Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Lebanon dan Suriah. Lembaga ini telah lama memiliki hubungan yang tegang dengan Israel, namun hubungan tersebut memburuk sejak dimulainya perang di Gaza.
Israel mengatakan ratusan staf UNRWA adalah anggota kelompok teroris, termasuk Hamas dan Jihad Islam. Namun belum ada bukti yang diberikan Negeri Zionis itu kepada peninjau yang ditunjuk oleh PBB.
Beberapa negara donor menghentikan pendanaan untuk UNRWA menyusul tuduhan Israel, namun banyak negara yang membatalkan keputusan tersebut, termasuk Inggris yang pekan lalu mengatakan akan melanjutkan pendanaan.
Sementara itu, menanggapi RUU ini, juru bicara UNRWA Juliette Touma menyebutkan hal ini sebagai langkah Israel untuk dapat membubarkan lembaga di bawah PBB itu. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah lembaga PBB di cap teroris.
"Ini merupakan upaya lain dalam kampanye yang lebih luas untuk membubarkan badan tersebut. Langkah-langkah seperti itu belum pernah terjadi dalam sejarah PBB," tambahnya.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Gagal Buktikan Badan PBB UNRWA Bantu Hamas di Gaza