Masuk Tahun Ajaran Baru, Nasib Pedagang ITC Mangga Dua Jadi Tak Tentu

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
22 July 2024 15:50
Penampakan toko di ITC mangga dua di tengah isu razia barang impor, Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Penampakan toko di ITC mangga dua di tengah isu razia barang impor, Senin (22/7/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah masa liburan sekolah usai, sejumlah pedagang di pusat perbelanjaan ITC Mangga Dua, Jakarta Pusat, mengeluh omzet penjualan mereka kembali merosot.

Misalnya Venny, pedagang sepatu di ITC Mangga Dua yang menuturkan, kali ini omzet penjualannya merosot setelah musim libur sekolah berakhir. Kondisi ini berbeda saat musim libur sekolah, liburan hari raya, dan liburan akhir tahun. 

"Anak-anak sudah kembali ke sekolah. Ini ngaruh sekali, sekarang jadi sepi. Sekarang anak-anak sudah balik sekolah, ya sepi lagi. Kalau pas lagi liburan itu justru ramainya, karena mereka banyak yang cari sepatu sekolah," kata Venny saat ditemui CNBC Indonesia di ITC Mangga Dua, Senin (22/7/2024).

Venny menjelaskan, turunnya omzet penjualan ketika liburan usai, sejalan karena penjualan di tokonya banyak ditopang oleh pembeli dari daerah. Sehingga ketika liburan usai, tokonya akan kembali kehilangan sebagian pelanggannya.

"Kalau pas masa liburan anak sekolah kan banyak yang di daerah datang, ke sini cari sepatu buat sekolah. Itu omzet sudah lumayan lah dari biasanya. Cuma ini kan anak-anak sudah balik masuk sekolah, jadi kadang weekend (akhir pekan) pun kita sepi, omzet turun drastis," ujarnya.

Adapun omzet yang bisa ia peroleh ketika sedang liburan panjang, berkisar di Rp3 juta hingga Rp4 juta per hari. Sedangkan jika di hari-hari biasanya, omzet per hari hanya Rp1 juta atau bahkan di bawah itu.

"Kalau lagi liburan, omzet bisa Rp3-4 juta, tapi kalau lagi kayak gini ya di bawah itu, kadang cuma di bawah Rp1 juta," ungkap dia.

Hal senada disampaikan Mawar, pedagang tas di ITC Mangga Dua. Dia bercerita, penjualannya ikut merosot ketika anak-anak sudah kembali belajar ke sekolah.

"Sangat berpengaruh ya, sepi banget. Kalah sudah normal (kembali masuk sekolah) gini ya sepi. Jadi ramainya itu pas lagi liburan saja. Sabtu-Minggu juga sepi," kata Mawar saat ditemui CNBC Indonesia.

Meski demikian, Mawar tak ingin menghilangkan rezeki yang didapatnya. Kata dia, walaupun kiosnya sepi, tapi penjualan setiap harinya pasti selalu ada, walaupun hanya terjual 1-2 barang saja.

"Pas lagi liburan itu ramai, omzetnya bisa di atas Rp3 juta lah, kalau lagi ramai. Tapi kalau sudah normal kayak gini ya sepi, paling kejual 2 potong saja, omzetnya cuma Rp1 juta, malah kalau sepi banget itu bisa cuma Rp1 juta ke bawah," ungkapnya.

Sama seperti kata Venny, Mawar mengaku penjualan tokonya terbantu oleh pengunjung dari daerah.

"Karena kita paling kebantunya sama orang-orang liburan, kayak orang pariwisata gitu dari daerah. Karena kalau Sabtu-Minggu juga nggak yang rame gitu, gak tentu lah pokoknya," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Video Razia di ITC Mangga Dua, Bea Cukai Buka Suara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular