Kantor Tito Karnavian Beri Peringatan ke Bulog, Kasih Waktu 1 Minggu

Damiana, CNBC Indonesia
22 July 2024 12:30
Ilustrasi Jagung Beras. (Ist Canva)
Foto: Ilustrasi Jagung Beras. (Ist Canva)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta Perum Bulog gerak cepat mengantisipasi pergerakan harga beras yang kembali bergerak naik. Selain itu, harga jagung di

Karena itu, Plt Sekjen Kemendagri Komjen Pol Tomsi Tohir meminta Bulog fokus melakukan intervensi di wilayah-wilayah yang mengalami kenaikan harga. Dia pun memberikan Bulog waktu 1 pekan.

Hal itu disampaikan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (22/7/2024). Rapat tersebut digelar setiap minggu, diikuti oleh pemerintah daerah seluruh Indonesia, dipimpin Kemendagri.

Tomsi mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat, harga beras di pekan ketiga Juli 2024 naik 0,27% dibandingkan Juni 2024.

Tak hanya itu.

Jumlah kabupaten/ kota yang mengalmai kenaikan harga beras hingga pekan ketiga Juli 2024 juga bertambah. Dari sebelumnya 113 wilayah menjadi di 116 wilayah. Dengan harga rata-rata beras secara nasional tercatat di Rp15.078 per kg.

"32,22% di wilayah Indonesia, pada minggu ketiga ini (Juli 2024) terjadi kenaikan harga beras. Nah, daerah ini yang ibu (Kepala Divisi Perencanaan Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Epi Sulandari, yang hadir dan melakukan pemaparan saat rapat) fokus untuk intervensi selain daripada daerah secara umum Ibu jelaskan tadi untuk seluruh Indoensia. Saya sepakat," kata Tomsi.

"Diharapkan, sebelum rapat hari Senin, Bulog sudah rapat sendiri nih. Ngurusin yang 32% ini. Apa langkah yang dilakukan. Gitu loh. Saya minta minggu depan supaya lebih tajam," ucapnya.

Perkembangan Harga Beras. (Tangkapan Layar Kemendagri)Foto: Perkembangan Harga Beras. (Tangkapan Layar Kemendagri)
Perkembangan Harga Beras. (Tangkapan Layar Kemendagri)

Harga Jagung Anjlok Sampai Rp2.800

Selain itu, Tomsi menyoroti harga jagung yang tengah anjlok. Hal itu, kata dia, terungkap saat Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian ke Lampung, pekan lalu.

"Di Lampung itu harga jagungnya Rp2.800, sementara harga ecerannya normalnya Rp5.500. Dengan Rp2.800 kan saudara-saudara petani di sana kan teriak itu. Terus, langkah apa dari Bulog untuk mengatasi itu?" tukasnya.

"Kita harus menyadari. Begitu panen jeblok sampai Rp2.800. Begitu masuk musim kering naik ke Rp7.000. Itu juga memengaruhi telur dan ayam nantinya. Itu kenapa saya selalu minta Bulog beri pemaparan yang signifikan. Karena peran Bulog sangat besar," ujar Tomsi.

Tomsi pun menyoroti kembali kondisi deflasi yang terjadi di bulan Juni 2024. Di mana, BPS mengumumkan Juni 2024 kembali deflasi 0,08% secara (month to month/mtm). Sementara secara tahunan (year on year/yoy) inflasi 2,51%.

"Bapk/Ibu sekalian kalau saya bicara seperti ini, menyoroti secara tajam mohon dipahami bahwa kita sudah berhasil. Angka 2,51% itu sudah baik. Sepanjang sejarah Republik, itu termasuk yang terbaik, bahkan masuk paling baik. Sekarang bagaimana kita mempertahankan angka itu," cetus Tomsi.

"Jadi tolong, bu. Minggu depan, untuk daerah-daerah yang (harga beras) naik, sudah ada langkah khusus yang dilakukan oleh Bulog. Juga terkait panen harga murah tadi (harga jagung jeblok)," ujarnya.

Merespons hal itu, Epi Sulandari mengatakan, Bulog telah merespons langsung laporan anjloknya harga jagung di Lampung, tepatnya di desa Rantau Tijang.

"Kami sudah koordinasi dengan peternak, petani, dan dinas setempat. Dan kami langsung lakukan pembelian 300 ton jagung, sesuai harga HPP kita," katanya.

Tomsi lalu menimpali dengan menanyakan dampak yang dihasilkan oleh pembelian tersebut.

"Apakah harganya sudah naik sekarang? Karena yang Rp2.800 itu kan setengah harga normal. Jadi, tidak hanya sudah melakukan intervensi, tapi kualitas hasil intervensinya," pungkas Tomsi.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penampakan 27.000 Ton Beras Vietnam Tiba di Pelabuhan Tanjung Priok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular