Internasional

Fakta-Fakta Roket Katyusha Bombardir Israel, Moster Menakutkan di PD 2

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
18 July 2024 16:35
Roket Katyusha (Wikipedia)
Foto: Roket Katyusha (Wikipedia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hizbullah menghujani permukiman militer Israel dengan roket, Rabu. Tak tanggung-tanggung, kelompok militan Lebanon yang didukung Iran itu telah menembakkan lebih dari 60 roket Katyusha yang menargetkan beberapa barak militer Israel di Israel utara.

Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangan Israel pada Selasa yang menewaskan lima warga sipil, semuanya warga Suriah dan termasuk tiga anak-anak. Sedikitnya tiga warga sipil Lebanon tewas sehari sebelumnya, menurut media pemerintah dan sumber keamanan.

Lalu seperti apa roket Katyusha yang digunakan Hizbullah untuk menyerang Israel? Berikut fakta-faktanya, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Kamis (18/7/2024).

1. Moster dari PD 2

Katyusha adalah jenis artileri roket yang pertama kali dibuat dan digunakan oleh Uni Soviet dalam Perang Dunia 2 (PD 2). Dahulu, ini disebut senjata paling menakutkan.

Beberapa peluncur roket seperti ini mengirimkan bahan peledak ke area target dengan lebih intensif daripada artileri konvensional. Tetapi dengan akurasi yang lebih rendah dan memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengisi ulang.

2. Awalnya Tak Mengesankan

Mengutip Russia Beyond, Katyusha dipersembahkan kepada pejabat tinggi Uni Soviet tepat sebelum perang. Awalnya, perangkat itu tidak terlalu mengesankan mereka.

Namun ketika menembakkan peluru, mereka semua tercengang. Orang pertama yang tersadar adalah Menteri Pertahanan Uni Soviet Semyon Timoshenko yang menegur marah wakilnya seraya mengatakan mengapa tidak ada yang melaporkan ada senjata seperti itu. 

Keputusan akhir untuk meluncurkan produksi Katyusha diambil satu hari sebelum pasukan Jerman melintasi perbatasan Soviet pada 21 Juni. Hanya beberapa jam sebelum perang, Joseph Stalin memberikan lampu hijau untuk produksi massalnya.

3. 'Senjata Tak Dikenal'

Nama resmi Katyusha adalah BM-13. BM berarti mesin tempur dan 13 merujuk pada kaliber rudal.

Unit percobaan pertama yang terdiri dari tujuh BM-13 di bawah komando kapten Ivan Flerov digunakan dalam pertempuran untuk pertama kalinya di kota Orsha, Belarusia (500 km sebelah barat Moskow) pada tanggal 14 Juli. Orsha adalah pusat transportasi besar yang telah diambil alih oleh Wehrmacht.

Ada banyak pasukan dan amunisi yang terkonsentrasi di sana. Dalam penggunaan pertamanya, Katyusha melampaui semua harapan para pemimpin militer Soviet, di mana pusat tersebut hancur lebur.

4. Senjata Sangat Rahasia

Perlu diketahui Katyusha dikembangkan dengan sangat rahasia. Setiap Katyusha dilengkapi dengan alat peledak sehingga senjata itu dapat dihancurkan sebelum musuh di PD 2, Jerman, sempat merebutnya.

5. Cepat dan Dahsyat

Dampak cepat dan dahsyat merupakan keunggulan Katyusha. Roket ini mampu menghasilkan beberapa ton ledakan hanya dalam beberapa detik untuk mencakup area yang luas.

Daya tembak salvo tersebut sebanding dengan gabungan 70 senjata artileri berat. Namun, tidak seperti artileri tradisional senjata ini dapat bergerak cepat di antara titik tembak, membuatnya sulit dilacak.

Rudal Katyusha juga dirancang untuk meninggalkan jejak minimal, sehingga tidak mungkin untuk mengidentifikasi lokasi baterai dan membalasnya. Sejak tahun 1942, rudal tersebut dipasang pada truk Studebaker Amerika yang diterima Uni Soviet sebagai bagian dari program pinjam-sewa. Kuat dan cepat, rudal tersebut ideal untuk Katyusha.

Setelah senjata tersebut terbukti efisien dalam pertempuran, beberapa unit peluncur roket baru dibentuk dan dikirim ke garis depan. Katyusha menjadi senjata Soviet yang tersebar luas dan salah satu simbol utama Perang Dunia 2 bagi Rusia.

6. Nama Seorang Gadis

Sementara itu nama Katyusha diberikan berdasarkan lagu yang populer saat itu. Itu adalah nama seorang gadis (bentuk kecil dari Ekaterina atau Katya) yang merindukan pacarnya yang dikirim untuk bertugas di militer untuk berpatroli di perbatasan.

Versi lain mengatakan huruf "K" dicantumkan pada rangka mesin karena diproduksi oleh pabrik Komintern di Voronezh. Menurut legenda ketiga, Katyuska adalah nama pacar seorang tentara Rusia yang merawat senjata itu.

7. Gagal Ditiru

Jerman dilaporkan sangat ingin mengenal Katyusha. Kala PD 2, komando Nazi yang terkenal Otto Skorzeny dipercayakan dengan tugas ini.

Tetapi ketika Nazi akhirnya mendapatkan Katyusha, mereka menemukan bahwa mereka tidak dapat menirunya. Mereka mengatakan bahwa hal yang gagal dikembangkan oleh Jerman adalah bubuk khusus yang digunakan dalam rudal Soviet di mana bubuk itu tidak meninggalkan jejak dan membuat rudal tersebut terbang stabil dan jauh.

Jerman memiliki peluncur roket versi mereka sendiri, yakni Nebelwerfer, mortir enam laras. Akan tetapi, peluncur itu tidak dapat meluncurkan rudal sebanyak Katyusha (biasanya memiliki 16), tidak dapat dipindahkan, memiliki jangkauan yang lebih pendek, dan setelah ditembakkan memiliki jejak panjang di langit yang dapat mengungkap lokasinya. 


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Fakta Turbulensi Qatar Airways, Turun dari 275 Kaki-Pesawat Boeing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular