Internasional

Iran Buka Suara soal Penembakan Trump, Warning Pembunuhan Jenderal

sef, CNBC Indonesia
Rabu, 17/07/2024 14:05 WIB
Foto: Presiden Iran Masoud Pezeshkian (Instagram @drmasoudpezeshkian)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran buka suara soal rencana pembunuhan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Negara itu menolak tuduhan terlibat dalam rencana jahat tersebut.

"Iran menolak keras keterlibatan apa pun dalam serangan bersenjata baru-baru ini terhadap Trump," tegas juru bicara kementerian luar negeri Nasser Kanani, dikutip AFP, Rabu (17/7/2024).


Meski demikian, Teheran mengaku tetap bertekad untuk menuntut Trump. Ini terkait peran langsungnya dalam pembunuhan Jenderal Pasukan Garda Revolusi Iran Qasem Soleimani di 2020.

Trump memerintahkan pembunuhannya dalam serangan pesawat tak berawak di luar bandara Baghdad, Irak. Pria 73 tahun itu menjadi presiden di 2017-2021.

Hal sama juga ditegaskan misi Iran di PBB. Ia menyebut tuduhan rencana pembunuhan mantan presiden tersebut sebagai tuduhan yang "tidak berdasar dan jahat".

"Dari perspektif Republik Islam Iran, Trump adalah seorang kriminal yang harus diadili dan dihukum di pengadilan hukum karena memerintahkan pembunuhan Jenderal Soleimani. Iran telah memilih jalur hukum untuk membawanya ke pengadilan," kata seorang juru bicara misi tersebut.

Sebelumnya, CNN International melaporkan bahwa pihak berwenang AS telah menerima informasi intelijen dari "sumber" mengenai "dugaan rencana Iran terhadap Trump". Hal ini terjadi sejak beberapa minggu yang lalu.

Hal itu telah mendorong peningkatan perlindungan terhadap calon presiden asal Partai Republik itu. Namun, laman itu mengatakan dugaan plot tersebut sepertinya "tidak terkait dengan penembakan Sabtu di kampanye Trump di Pennsylvania" di mana ia terluka dan seorang pendukungnya terbunuh.

Sementara Dewan Keamanan Nasional AS mengatakan pihaknya telah "melacak ancaman Iran terhadap mantan pejabat pemerintahan Trump selama bertahun-tahun". Ini setelah Teheran mengancam akan membalas dendam atas pembunuhan Soleimani.

Mengutip BBC, sumber-sumber intelijen mengatakan kepada media AS CBS, bahwa Dinas Rahasia (Secret Service) telah meningkatkan keamanan pada bulan Juni sebagai tanggapan terhadap ancaman Iran. Ini termasuk agen lalu penembak jitu tambahan, drone, dan robot anjing.

Sama seperti CNN, CBS melaporkan bahwa rincian potensi operasi Iran diperoleh melalui "sumber intelijen manusia". Ini di tengah meningkatnya obrolan Iran mengenai serangan terhadap Trump karena Soleimani.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Serang Iran, Trump Terancam Dimakzulkan