Momen GIIAS, Cek 6 Keuntungan Ganti Motor Bensin ke Motor Listrik

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
17 July 2024 13:41
Suasana pengunjung menghadiri pameran Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, (29/11/2023). Pameran ini berlangsung 28-30 November 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Suasana pengunjung menghadiri pameran Inabuyer EV Expo 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta, (29/11/2023). Pameran ini berlangsung 28-30 November 2023 di Smesco Exhibition Hall, Jakarta. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perhelatan pameran otomotif terbesar di Indonesia Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 akan digelar 18-28 Juli mendatang di ICE BSD City, Tangerang. Event ini bakal jadi kesempatan bagi konsumen untuk mencari opsi kendaraan baru, terutama sepeda motor listrik.

Mengacu data Sisapira (Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua), terjadi peningkatan permintaan motor listrik seiring dalam beberapa tahun terakhir dengan mulai aktifnya edukasi kepada konsumen, ditambah lagi dengan dampak positif adanya insentif atau subsidi pembelian dari pemerintah.

Hingga 15 Juli 2024, ada 41.338 unit motor listrik bersubsidi yang digunakan masyarakat, naik signifikan dari jumlah setahun penuh 2023 sebanyak 11.532 unit. Jumlah itu juga hampir mencapai 83% dari target kuota tahun ini sebanyak 50.000. Sementara itu, masih ada 15.823 unit dalam proses pendaftaran dan 1.475 unit terverifikasi.

Nah, event GIIAS ini sebetulnya menjadi pembuka bagi GIIAS The Series 2024 yang akan dilaksanakan setelahnya di Surabaya, Bandung dan Semarang.

Untuk motor, GIIAS bakal diramaikan 20 merek motor, baik listrik maupun berbahan bakar minyak (BBM), di antaranya Alva, Aprilia, Astra Honda Motor, Exotic, Gelis, Harley-Davidson, Ion Mobility, Italjet, Kupprum, Motoguzzi, Pacific, Piaggio, Polytron, Royal Alloy, Royal Enfield, Scomadi, Vespa, Vmove, Volta dan ZPT.

Oh iya, sebagai informasi, berdasarkan data BPS (2021-2022) yang diperbaharui per 29 Februari 2024, hingga akhir 2022, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia sudah tembus 148,2 juta unit, dan dari jumlah itu sebanyak 84,5% atau sekitar 125,3 juta unit di antaranya adalah motor.

Apa saja keuntungan membeli motor listik dibanding motor bensin (BBM)?

1. Dapat Subsidi

Buat Anda yang ingin membeli motor listrik, sejak 20 Maret 2023, pemerintah sudah memberikan insentif atau subsidi kendaraan listrik guna mendorong percepatan penjualan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Ada dua program, pertama subsidi Rp 7 juta per unit untuk pembelian motor listrik baru. Kemudian, insentif untuk motor konversi dari BBM ke listrik, yakni Rp 10 juta per unit sesuai Permen ESDM Nomor 13/2023. Buat mobil pajak pertambahan nilai (PPN) hanya bayar 1% dari harga mobil, 10%-nya ditanggung pemerintah.

2. Ada Revisi Tarif

Untuk pelaku usaha battery swap, akan mendapatkan dukungan dari pemerintah, khususnya Kementerian ESDM dan BUMN PT PLN, lewat revisi tarif beli listrik yang lebih kompetitif via Peraturan Menteri ESDM Nomor 7/2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PLN, terbit 6 Juni 2024.

Revisi tarif ini termasuk berlaku buat pengisian listrik untuk kendaraan bermotor listrik berbasis baterai yakni pemilik instalasi listrik privat untuk pengisian listrik angkutan umum, badan usaha stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) roda empat dan SPKLU roda dua/tiga, dan badan usaha stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU).

Menurut Dannif Danusaputro, Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML), revisi tarif ini diharapkan mendorong pelaku usaha memperbanyak titik lokasi SPBKLU, yang akan berdampak positif khususnya bagi pengendara motor yang berjarak jauh seperti ojek online (ojol) atau kurir.

Mitra driver Gojek yang menggunakan motor listrik Electrum H3 (Dok Electrum)Foto: Mitra driver Gojek yang menggunakan motor listrik Electrum H3 (Dok Electrum)

3. Suara Mesin Motor Halus dan Akselerasi Spontan

Kalau Anda pernah mencoba mengendarai motor listrik, atau berpapasan, tentu mafhum bahwa suara motor listrik sangat halus, cenderung tak terdengar. Bahkan ada beberapa tipe motor listrik, jika kecepatan di bawah 20 km/jam, ada semacam suara alarm yang bertujuan memberi tanda orang di depannya bahwa ada motor mau lewat, saking halus suaranya.

Menurut data Mitsubishi Heavy Industries Ltd, senyapnya suara kendaraan listrik di antaranya karena sasisnya ringan, tapi kuat untuk memaksimalkan efisiensi baterai. Panel baja dan aluminium laminasi juga ringan, kokoh, dan berfungsi meredam bising dan getaran.

Alasan lainnya, motor listrik juga bisa memberikan torsi penuh secara langsung. Akselerasinya sama kuatnya dengan motor bensin sehingga motor listrik sangat cocok untuk berkendara dengan kondisi stop and go seperti di Jakarta dan kota besar lainnya.

4. Hemat, Efisien

Keunggulan motor listrik yang juga jadi perhatian utama pembeli adalah hemat, efisien biaya. Ketika salah satu ride-hailing Indonesia, Gojek, melakukan uji coba motor listrik di Februari 2022, perusahaan itu menyebutkan bahwa para mitra driver bisa menghemat operasional 30%, atau antara Rp 500.000-700.000 per bulan.

Menteri Energi dan Sumber Daya MIneral (ESDM) Arifin Tasrif juga pernah menghitung tingkat perbandingan efisiensi ini. Hasil percobaan konversi motor listrik di atas 10 tahun, untuk jarak 30 km itu umumnya menghabiskan 1 liter BBM.

"Misalnya, Pertalite harga Rp 10.000, tapi jika diganti dengan motor listrik hanya perlu daya listrik 1 kw, yang harganya Rp 1.600. Jangan lupa juga motor BBM tiap tahun harus ganti oli itu kurang lebih Rp 2-2,5 juta per tahun, dengan motor listrik hal itu tidak ada lagi," kata Arifin, dalam keterangan resmi ESDM, 20 November 2022.

5. Perawatan Murah dan Mudah

Terakhir, dengan membeli motor listrik, perawatan juga tidak begitu rumit dan lebih mudah. Pasalnya, motor jenis ini punya lebih sedikit komponen bergerak ketimbang motor bensin.

Dengan begitu, motor listrik butuh lebih sedikit perawatan dan pemeliharaan rutin. Situs Auto2000 mengungkapkan, kendaraan listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal yang memerlukan pelumasan dengan oli. Oleh karena itu, kendaraan listrik tidak menggunakan oli mesin seperti kendaraan bensin atau diesel.

6. Ramah Lingkungan

Dengan membeli motor listrik, ternyata kita juga ikut mensukseskan upaya bersama buat mengejar target Emisi Nol Bersih atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 karena penggunaan motor listrik akan mengurangi emisi karbondioksida (CO2).

Studi Universitas Exeter, Nijmegen dan Cambridge dalam jurnal Nature Sustainability, terbitan Maret 2020 menyimpulkan kendaraan listrik bisa menghasilkan emisi karbon lebih rendah.

Riset ini mengungkapkan, jika 95% kendaraan dunia pakai kendaraan listrik, akan jauh lebih baik bagi iklim. Studi ini memproyeksikan pada 2050, semua mobil di jalanan bisa menjadi mobil listrik, akan mengurangi emisi CO2 global hingga 1,5 gigaton per tahun.

 


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Motor Listrik Makin Ramai, Takhta Skutik Bakal Tergeser?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular