Luas Panen Padi Turun Terus, Januari-Agustus 2024 Bisa "Hilang" Segini

Damiana, CNBC Indonesia
15 July 2024 14:10
Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi, luas panen padi tahun ini bakal turun lagi. Tercatat, kondisi ini sudah berlangsung sejak tahun 2022 lalu.

Tak hanya itu. Luas lahan pertanian yang dibiarkan tanpa ditanami justru mengalami peningkatan di tahun ini. Demikian mengutip hasil Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan BPS berdasarkan amatan bulan Mei 2024, yang dipaparkan saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Senin (15/7/2024).

Menurut Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah, amatan KSA dilakukan di 230.157 titik di seluruh Indonesia. Pengamatan dilakukan oleh 6.342 petuhas lapangan, dilakukan setiap 7 hari selama 1 bulan.

Dalam rapat itu, Habibullah memaparkan, luas panen padi nasional pada periode Januari-Agustus 2024 berpotensi berkurang 7,52% atau sekitar 0,59 juta hektare (ha). Yakni, dari 7,82 juta ha di periode Januari-Agustus 2023 menjadi 7,24 juta ha di periode sama tahun ini.

Sebelumnya, di periode Januari-Agustus 2022, luas panen tercatat mencapai 7,85 juta ha.

Sementara, realisasi luas panen sepanjang tahun 2023 dilaporkan susut 2,29% atau 0,24 juta ha dari tahun 2022.

Disebutkan, kondisi panen di periode bulan September-Desember 2023 hingga Januari-Maret 2-24 cenderung lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya. Hal itu, menurut Habibullah, merupakan efek dari fenomena El Nino yang menghantam Indonesia di periode Juni-November 2023.

Selain itu, imbuh dia, El Nino menyebabkan terjadinya perubahan puncak masa panen padi. Bergeser menjadi ke bulan April dari sebelumnya di periode Maret.

"Secara total, berdasarkan amatan Mei, luas panen di bulan Agustus (2024) akan lebih tinggi dari 2 tahun sebelumnya," kata Habibullah.

Dipaparkan, luas panen di bulan Agustus 2024 bisa mencapai 0,94 juta ha. Sementara di Agustus 2022 hanya mencapai 0,86 juta ha dan di Agustus 2023 tercatat 0,81 juta ha. Artinya ada kenaikan 9,03% dari tahun 2023.

Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Seorang petani mengamati padi yang mengalami kekeringan di Desa Kramat, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu, (9/8/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Lahan Pertanian yang Tidak Ditanami Bertambah

Sementara itu, BPS mencatat ada kenaikan luas lahan pertanian yang dibiarkan (bera). Juga, luas lahan yang ditanami selain padi.

Pada bulan Mei 2024, ada seluas 1,01 juta ha lahan Bera. Naik dari April 2024 yang tercatat 0,88 juta ha.

Di saat bersamaan, luas lahan yang ditanami selain padi meningkat menjadi 1,78 juta ha, dari posisi April 2024 yang tercatat 1,58 juta ha.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Tanpa Impor, RI Diramal Surplus Beras 850.000 Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular